Suara.com - Ilmuwan mengklaim bahwa penggunaan teknologi secara berlebihan bisa memicu penuaan dini. Risiko ini meningkat di masa pandemi, saat sebagian besar orang menghabiskan waktu di rumah menggunakan peralatan elektronik mereka.
Ilmuwan sekaligus peneliti media sosial Deniz Unay mengatakan, dampak buruk tentang penuaan muncul akibat penggunaan secara terus menerus.
"Berjam-jam di depan telepon dan layar komputer membuat Anda terpapar cahaya, yang bisa mempercepaat penuaan," tutur Unay, dilansir Anadolu Agency.
Masalah penuaan dini yang terjadi bukan hanya dipengaruhi oleh cahaya. Unay mengatakan, pengguna gadget dan smartphone yang kecanduan juga lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji.
Baca Juga: Ingin Awet Muda? Yuk Terapkan 5 Kebiasaan Sehat Berikut
Makanan cepat saji merupakan salah satu penyebab obesitas, salah satu penyakit tidak menular yang bisa menyebabkan penuaan dini, jantung, stroke, hingga diabetes.
"Masalah kesehatan yang dialami oleh satu organ tubuh bisa menyebar ke organ lain, secara tidak langsung merusaknya dari dalam. Itulah yang membuat orang bisa terlihat lebih tua dari umur sebenarnya," papar Unay.
Namun ancaman terbesar penggunaan gadget berlebihan tetap berasal dari cahaya biru. Sejumlah penelitian sudah membuktikan bahwa cahaya biru memengaruhi ritmet sirkadian.
Hal ini membuat pola tidur menjadi terganggu, merusak sistem kerja organ yang sejatinya sudah memiliki jam kerja.
"Manipulasi cahaya biru membuat ritme sirkadian kacau. Sehingga, koordinasi antara ritmet biologis dan psikologis seseorang terganggu," tutupnya.
Baca Juga: Pengguna Internet Anak Meningkat Selama Pandemi, Begini Cara Hindari Risiko Kecanduan