Asal Banyak Gerak, Orang Gemuk Tetap Bisa Sehat Meski Tak Turunkan Berat Badan

Selasa, 21 September 2021 | 16:00 WIB
Asal Banyak Gerak, Orang Gemuk Tetap Bisa Sehat Meski Tak Turunkan Berat Badan
Ilustrasi: Perempuan Gemuk sehat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa bilang orang gemuk pasti tak sehat. Nyatanya studi menunjukkan bahwa orang gemuk tetap bisa sehat. 

Melansir dari Independent, dua peneliti mengatakan bahwa untuk menjadi sehat dan mengurangi risiko kematian dini, melakukan lebih banyak olahraga dan meningkatkan kebugaran lebih efektif daripada hanya menurunkan berat badan.

Pada penelitian yang diterbitkan dalam jurnal iScience, peneliti mengatakan bahwa penelitian telah menunjukkan bagaimana orang di seluruh dunia telah mencoba untuk menurunkan berat badan selama 40 tahun terakhir, namun obesitas terus meningkat.

Mereka mengatakan pendekatan yang berpusat pada berat badan untuk pengobatan dan pencegahan obesitas sebagian besar tidak efektif.

Baca Juga: Pentingnya Olahraga di Masa Pandemi Covid-19

Penelitian disusun oleh Profesor Glenn Gaesser dari College of Health Solutions di Arizona State University dan associate professor Siddhartha Angadi dari School of Education and Human Development di University of Virginia. 

Dua peneliti tersebut sepakat bahwa olahraga lebih baik untuk umur yang lebih panjang daripada hanya menurunkan berat badan.

Mereka berpendapat bahwa banyak kondisi kesehatan terkait obesitas lebih mungkin disebabkan oleh aktivitas fisik yang rendah. BUkan dari obesitas iu sendiri.

Ilustrasi pasangan gemuk bahagia. (Shutterstock)
Ilustrasi pasangan gemuk bahagia. (Shutterstock)


"Studi epidemiologis menunjukkan bahwa kebugaran kardiorespirasi dan aktivitas fisik secara signifikan melemahkan dan terkadang menghilangkan peningkatan risiko kematian yang terkait dengan obesitas," catat pra peneliti. 

"Meningkatkan aktivitas fisik atau kebugaran kardiorespirasi secara konsisten dikaitkan dengan pengurangan risiko semua penyebab dan kematian kardiovaskular yang lebih besar daripada penurunan berat badan yang disengaja," imbuh mereka. 

Baca Juga: Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Mendukung Dietmu!

Sebagai perbandingan, penurunan berat badan dikaitkan dengan 30 persen peningkatan risiko kematian tetapi tidak ada peningkatan risiko kematian yang disebabkan oleh penambahan berat badan.

"Kami ingin orang tahu bahwa orang gemuk bisa fit, sebab tubuh yang bugar dan sehat datang dalam berbagai bentuk dan ukuran," ujar Prof Gaesser. 

"Kami tidak selalu menentang penurunan berat badan; kami hanya berpikir bahwa itu seharusnya tidak menjadi kriteria utama untuk menilai keberhasilan program intervensi gaya hidup," imbuhnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI