Suara.com - Pemerintah Italia mulai melaksanakan program pemberian dosis ketiga vaksin COVID-19 untuk orang dengan sistem imun lemah.
Prosedur dimulai setelah mengantongi lampu hijau dari Badan Pengawas Obat Italia (AIFA).
Dosis ketiga yang diberikan menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna dan khusus diberikan kepada masyarakat yang memiliki sistem imun lemah.
Ini tidak hanya mencakup orang-orang dengan gangguan imun -- seperti pasien transplantasi -- tetapi juga kaum lansia dan penghuni panti wreda. Berdasarkan pedoman AIFA, tenaga medis juga akan menerima vaksin ketiga.
Baca Juga: Segera Gelar PTM, Pemkot Bandar Lampung Vaksinasi Puluhan Ribu Pelajar SMP
Lantaran vaksinasi COVID-19 sangat dianjurkan namun tidak diwajibkan di Italia, maka vaksin ketiga COVID-19 akan dijadikan opsi.
AIFA menyarankan agar vaksin ketiga bagi orang-orang dengan gangguan imun tersedia setidaknya 28 hari setelah dosis terakhir.
Bagi mereka yang berusia 80 tahun ke atas, penghuni panti wreda dan profesional kesehatan, dosis ketiga akan dianggap sebagai "penguat untuk mempertahankan respons imun yang efektif," dan harus diberikan pada setidaknya enam bulan setelah dosis terakhir.
AIFA dan Kementerian Kesehatan menekankan prioritas nasional harus tetap memastikan bahwa sebagian besar penduduk sudah mendapatkan vaksin.
Hingga Senin sekitar 76 persen dari target populasi (mereka yang berusia 12 tahun ke atas) telah menerima vaksin COVID-19 lengkap, sementara 82 persen sudah menerima dosis pertama, menurut data Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Bastianini Raih Podium, Valentino Rossi Ikut Girang, Kenapa?
Semenjak virus corona mewabah di Italia pada Februari 2020, tercatat sekitar 4,6 juta kasus terkonfirmasi, 130.000 lebih kematian dan 4,4 juta kasus sembuh. [ANTARA]