Suara.com - Metabolisme merupakan proses pengolahan zat gizi dari makanan yang telah diserap oleh tubuh diubah menjadi energi.
Tingkat metabolisme menentukan jumlah kalori yang dibakar tubuh serta membantu menjaga keseimbangan dengan mengatur kadar gula darah, kolesterol, trigliserida, dan tekanan darah.
Apabila metabolisme aktif, maka dapat membantu menurunkan berat badan dengan membakar lebih banyak kalori.
Karenanya, memerhatikan tingkat metabolisme tubuh itu sangat penting.
Baca Juga: Penelitian Baru Sebut Covid-19 Menyebabkan Perubahan Metabolisme
Berdasarkan Times of India, berikut kebiasaan sepele yang sebenarnya menurunkan tingkat metabolisme tubuh Anda:
1. Makan terlalu sedikit
Banyak orang salah paham dengan cara makan yang lebih sedikit kalori akan membuat berat badan turun. Tetapi, membatasi asupan kalori secara berlebihan justru dapat menurunkan metabolisme.
2. Kurang bergerak
Gaya hidup mager atau malas gerak dapat menyebabkan penurunan signifikan dalam jumlah kalori yang dibakar setiap harinya.
Baca Juga: Mau Turunkan Berat Badan Metabolisme Harus Lancar, Yuk Ikuti 5 Cara Berikut
Mengingat sekarang sedang pandemi Covid-19, hal ini secara tidak langsung menyebabkan banyak orang menjalankan gaya hidup ini.
Padahal, setiap aktivitas fisik, seperti berdiri, bersih-bersih, naik tangga, memasak, bisa membantu tubuh Anda membakar kalori.
3. Tidak mengonsumsi cukup protein
Protein dapat membuat perut kenyang lebih lama dan meningkatkan kecepatan tubuh dalam membakar kalori.
Terjadi peningkatan metabolisme yang disebut thermic effect of food (TEF) saat tubuh mencerna makanan. Efek termis protein jauh lebih tinggi daripada lemak atau karbohidrat.
Mengonsumsi protein dapat meningkatkan metabolisme sebesar 20 hingga 30 persen.
4. Tidak cukup tidur
Tidur yang cukup penting untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh. Sebaliknya, tidur lebih sedikit justru dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan depresi, sekaligus menurunkan metabolisme tubuh.
5. Makan terlalu banyak karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan sangat berbeda dari karbohidrat kompleks, yang hanya menyebabkan lonjakan kadar gula darah karena tubuh menggunakan lebih sedikit energi untuk memecahnya.
Jadi, makan terlalu banyak karbohidrat olahan dapat memperlambat metabolisme dibandingkan dengan mengonsumsi biji-bijian yang dapat membuat tubuh 'bekerja keras' sehingga akan membakar kalori.