Suara.com - Pelcakan kontak masih menjadi tantangan dalam penagnaan pandemi Covid-19 di Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat ini baru 50 persen orang yang dites berhasil diisolasi pada fasilitas terpusat.
Artinya, belum seluruh masyarakat yang terkonfirmasi positif COvid-19 hasil pelacakan berhasil diisolasi, kata Budi menambahkan.
Dari sisi testing hingga pekan lalu, kata Budi, sudah mencapai 1,1 juta orang dites per pekan atau setara empat kali lipat lebih banyak dari panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mensyaratkan minimal satu per 1.000 orang per pekan.
"Kalau untuk panduan WHO kan satu per 1.000 per minggu, kira-kira 270 ribu orang per minggu untuk positivity rate di bawah 5 persen, sekarang kita positivity rate sudah di bawah 5 persen, kita sudah 1,1 juta orang per minggu, sudah hampir empat kali lipat dari standarnya WHO dan ini saya lihat juga terus meningkat walaupun positivity rate kita sekarang sudah turun di bawah 3 persen," katanya.
Baca Juga: Vaksinasi di Lampung Rendah, Jadi Perhatian Khusus Presiden Jokowi
Dikutip dari ANTARA, Budi berharap level testing harus sama seperti tracing supaya pemerintah bisa lebih cepat mengidentifikasi saat muncul kasus baru dan lebih cepat memberikan respons yang tepat baik pada individu maupun dalam rangka pencegahan ke lingkungan di sekitarnya.
Budi mengatakan saat ini masih banyak masyarakat yang takut dites. Hasil survei Kemenkes melaporkan masih 50 persen masyarakat yang mau dites saat dilakukan pelacakan.
"Rupanya masih banyak yang merasa khawatir kalau dites takut ketahuan kalau dia sakit. Saya bilang lebih baik ketahuan nggak apa-apa juga kok, penyakit ini 80 persen nggak perlu masuk rumah sakit, yang masuk rumah sakit mungkin hampir 80-90 persennya sembuh," katanya.