Suara.com - Metabolisme yang aktif membantu menurunkan berat badan dengan membuat tubuh Anda membakar lebih banyak kalori. Tapi, tingkat metabolisme Anda menentukan jumlah kalori yang Anda bakar dan membantu menjaga keseimbangan dalam tubuh.
Tingkat metabolisme ini membantu menjaga kadar gula darah, kolesterol, trigliserida dan tekanan darah. Ada berbagai cara untuk meningkatkan metabolisme.
Tapi dilansir dari Times of India, tak banyak yang tahu bahwa kebiasaan sehari-hari yang sederhana pun bisa menurunkan metabolisme. Berikut ini, 6 kebiasaan buruk yang bisa memperlambat atau menurunkan metabolisme.
1. Makan terlalu sedikit
Baca Juga: Studi: Pria Lebih Berisiko Alami Infeksi Virus Corona Parah Meski Sudah Vaksinasi
Banyak orang yang salah paham kalau makan lebih sedikit kalori akan membantu mereka menurunkan berat badan. Tapi, Anda akan terkejut mengetahui bahwa membatasi asupan kalori secara berlebihan bisa menurunkan metabolisme.
Meskipun seseorang perlu membuat defisit kalori atau makan lebih sedikit kalori daripada yang mereka bakar untuk menurunkan berat badan, makan terlalu sedikit kalori bisa menjadi masalah baru.
2. Jarang bergerak
Gaya hidup yang jarang bergerak atau jarang beraktivitas fisik bisa menyebabkan penurunan jumlah kalori yang dibakar setiap hari secara signifikan. Pada masa pandemi virus corona Covid-19 ini, kebanyakan kita bekerja dari rumah dan lebih banyak duduk diam. Tanpa disadari, kebiasaan ini memiliki efek negatif pada metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan.
Setiap aktivitas fisik, seperti berdiri, bersih-bersih, naik tangga hingga memasak bisa membantu membakar kalori Anda. Jenis aktivitas ini disebut non-exercise activity thermogenesis (NEAT).
Baca Juga: Virus Corona Merajalela Lagi, China Perketat Lagi Pembatasan
3. Kurang asupan protein
Makan cukup protein sangat penting untuk penurunan berat badan yang sehat. Protein membuat Anda kenyang lebih lama dan meningkatkan kecepatan tubuh dalam membakar kalori.
Saat Anda mencerna makanan, terjadi peningkatan metabolisme yang disebut thermic effect of food (TEF). Jadi, efek termis protein jauh lebih tinggi daripada lemak atau karbohidrat.
Makan protein akan meningkatkan metabolisme Anda sebesar 20-30 persen dibandingkan dengan 5-10 persen untuk karbohidrat dan 3 persen atau kurang untuk lemak.
4. Kurang tidur
Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Karena, kurang tidur bisa meningkatkan risiko penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes dan depresi.
Kurang tidur juga bisa menurunkan tingkat metabolisme dan meningkatkan peluang Anda untuk menambah berat badan. Tidak tidur tepat waktu juga bisa mengganggu siklus tidur Anda dan mengganggu ritme sirkadian tubuh.
5. Makan karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan sangat berbeda dengan karbohidrat kompleks.Karbohidrat olahan lebih mudah dicerna dan menyebabkan lonjakan kadar gyla darah, sehingga tubuh akan menggunakan lebih sedikit energi untuk memecahnya.
Jadi, makan terlalu banyak karbohidrat memperlambat metabolisme Anda dibandingkan dengan biji-bijian yang membuat tubuh bekerja lebih keras dan membantu Anda membakar kalori.
6. Diet ketat
Diet ketat ketika rutin olahraga memaksa tubuh untuk menghemat energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pola makan ini bisa menjadi boomerang. karena tubuh bergantung pada kalori dan kesulitan menurunkan berat badan.