Penelitian: Bagi Remaja, Cukup Tidur Tingkatkan Kemampuan Hadapi Masa Sulit

Senin, 20 September 2021 | 15:30 WIB
Penelitian: Bagi Remaja, Cukup Tidur Tingkatkan Kemampuan Hadapi Masa Sulit
Ilustrasi remaja
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perbanyak tidur bisa membantu para remaja mengatasi masa-masa krisis, termasuk pandemi. Hal ini dinyatakan dalam penelitian dari jurnal Child and Adolescent Psychiatry and Mental Health. 

Melansir dari Healthshots, tidur yang buruk dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih tinggi selama pandemi Covid-19. 

Perubahan rutinitas sehari-hari yang dipicu oleh pembatasan wilayah selama pandemi memungkinkan remaja untuk mengikuti dorongan biologis mereka untuk bangun dan tidur lebih lambat, mengurangi kantuk di siang hari.

“Pandemi telah menunjukkan bahwa menunda waktu mulai sekolah dapat membantu dan harus diterapkan oleh sekolah yang tertarik untuk mendukung kesehatan mental siswa mereka,” kata penulis utama Reut Gruber, seorang Profesor Penuh di Departemen Psikiatri di Universitas McGill.

Baca Juga: Penelitian: Menyaksikan Saudara Mengalami Kekerasan di Rumah Bisa Picu Masalah Mental

Selama pandemi, waktu bangun dan tidur remaja bergeser sekitar dua jam kemudian. Banyak remaja juga tidur lebih lama dan tidak perlu mengejar waktu tidur yang hilang selama akhir pekan.

Penghapusan perjalanan pagi untuk berangkat sekolah, waktu mulai sekolah yang tertunda, dan pembatalan kegiatan ekstrakurikuler memungkinkan remaja untuk mengikuti ritme biologis yang lambat. 

Perubahan ini berarti bahwa remaja memiliki lebih banyak jam tidur. Para peneliti menemukan hubungan antara jumlah tidur remaja sebelum pandemi dan tingkat stres yang mereka rasakan selama pandemi.

Ilustrasi Tidur
Ilustrasi Tidur


"Durasi tidur yang lebih pendek dan tingkat energi yang lebih tinggi pada waktu tidur dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih tinggi, sedangkan tidur yang lebih lama dan tingkat energi yang lebih rendah pada waktu tidur dikaitkan dengan pengurangan stres," kata Gruber dari Laboratorium Tidur di Pusat Penelitian Douglas.

“Tidak cukup tidur dan terlalu terangsang sebelum tidur adalah kebiasaan buruk yang dapat dimodifikasi. Kami dapat menargetkan perilaku ini dengan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi stres remaja dalam menghadapi situasi yang luar biasa seperti pandemi Covid-19,” kata  kata rekan penulis Sujata Saha, Kepala Sekolah di Heritage Regional High School of the Riverside School Board.

Baca Juga: Deretan Idol Ini Pernah Alami Gangguan Mental Gegara Beratnya Dunia K-Pop

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI