Redakan Nyeri Menstruasi dengan Yoga, Apakah Efektif?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 20 September 2021 | 10:45 WIB
Redakan Nyeri Menstruasi dengan Yoga, Apakah Efektif?
Ilustrasi yoga untuk redakan menstruasi. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluhan nyeri biasa dirasakan perempuan saat mengalami menstruasi. Salah satu cara meredakannya yang populer baru-baru ini adalah dengan melakukan yoga.

Praktisi yoga, Silvia Hendarta mengatakan nyeri menstruasi terjadi akibat adanya proses peralihan energi yang membuat para wanita merasa tidak nyaman.

"Saat menstruasi, ada shifting dari Yin ke Yang, karena tidak ada fertilisasi dari proses okulasi, di saat ada perubahan memang bagusnya jangan memaksakan diri. Namun kita hidup di dunia yang tidak mengikuti siklus wanita, jadi memang sebetulnya saat menstruasi wanita saatnya taket it easy. Jangan terlalu ngoyo," kata Silvia dalam sebuah webinar, dilansir ANTARA.

Silvia mengatakan untuk meringankan rasa tidak nyaman saat menstruasi bisa dilakukan dengan yoga yang fokus pada memberi ruang di area abdominal.

Baca Juga: Penting! Rekomendasi Dokter Soal Pembalut untuk Perempuan yang Sedang Menstruasi

Ilustrasi Yoga untuk redakan menstruasi. [Shutterstock]
Ilustrasi Yoga untuk redakan menstruasi. [Shutterstock]

"Melakukan yoga saat menstruasi boleh dilakukan, bahkan ada gerakan tertentu yang dapat mengurangi rasa tidak nyaman seperti pusing, kram perut, kembung, atau pegal di pinggang. Gerakan yang dilakukan haruslah yang santai dan hindari melakukan gerakan core strenght selagi menstruasi," kata Silvia yang memiliki Diploma of Yoga dari Satyananda Yoga dan terdaftar sebagai E-RYT 500 di Yoga Alliance International tersebut.

"Berilah ruang, biarkan area perut bawah lebih rileks dan open sehingga organ-organ di dalam termasuk ovarium, uterus punya ruang untuk bergerak," kata Silvia yang juga menekankan pentingnya pernapasan.

Bernapas yang baik, kata Silvia adalah saat kita menggunakan seluruh ruang paru-paru.

"Caranya, napas menggunakan diafragma. Kalau postur jelek, duduk slouching atau bungkuk tentu diafragma tidak bisa bergerak leluasa sehingga napas pendek dan dangkal. Maka duduklah tegak, spina tegak."

Kedua, napas secara sadar.

Baca Juga: Ahli Reproduksi Dorong Peneliti untuk Selidiki Hubungan Vaksin Covid-19 dan Menstruasi

"Arahkan napas ke perut bawah, jadi kalau napas lewat hidung, perut bawah mengembang sedikit nanti organ-organ di rongga perut akan sedikit tertekan ke bawah, ada gerakan sedikit, dengan demikian, seluruh organ seperti diberi pijatan sedikit," tutupnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI