Suara.com - Bunuh diri seringkali terjadi karena banyak faktor yang kompleks dan punya berbagai pemicu. Salah satu pemicu yang kerap dialami oleh seorang yang bunuh diri ialah kondisi kesehatan mentalnya.
Mereka yang bunuh diri, seringkali memberi tanda pada lingkungan sekitar. Tapi, sayangnya tidak banyak masyarakat yang paham tanda tersebut dan bagaimana mesti membantu.
Menurut Psikiater sekaligus Founder Rumah Berdaya dr. I Gusti Rai Putra, seseorang yang membicarakan tentang kematian bisa disebut sebagai tanda awal keinginan bunuh diri.
Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa ada banyak faktor seorang bunuh diri. Mulai dari masalah gangguan mental, penyakit kronis, kondisi sosial ekonomi rendah, hingga terpapar peristiwa bunuh diri yang dilakukan orang lain.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri, Jepang Beri Warning Pada Warganya yang Ada di 6 Negara Ini
Oleh sebab itu, penting bagi orang di sekitar untuk bisa membangun hubungan positif dengan orang tersebut. Dengan hubungan yang positif pula, lanjut dia, seseorang akan menghambat ia bunuh diri.
“Yang pertama itu harus ada hubungan interpersonal yang positif. Mulai dari punya hubungan yang baik dengan keluarga atau teman, serta memiliki keyakinan yang positif atau optimis,” ungkapnya lebih lanjut.
“Akses kesehatan juga penting dan harus terjangkau. Saya bersama Bali Bersama Bisa dan komunitas Teman Baik, sadar bahwa evaluasi tahun lalu, akses layanan kesehatan jiwa sulit dijangkau bagi teman-teman disabilitas,” pungkasnya.