Suara.com - Banyak orang percaya dengan gagasan berjalan 10.000 langkah per hari sebagai tujuan kebugaran yang populer di hampir seluruh dunia.
Direktur medis di pusat kesehatan bariatrik dan metabolik di Rumah Sakit O'Connor di San Jose, California, Thomas Hirai, MD, mengatakan gagasan 10.000 langkah per hari berasal dari tahun 1965 ketika sebuah perusahaan Jepang mengembangkan pedometer Manpo-kei, yang artinya '10.000 langkah meter'.
"Target 10.000 langkah tercapai karena mudah diingat dan di atas rata-rata langkah harian bagi kebanykan orang," jelas Thomas, dilansir Insider.
Tapi, apakah berjalan 10.000 langkah bisa menurunkan berat badan?
Baca Juga: Limbah Medis Menumpuk Selama Pandemi, Ini Langkah yang Diambil Pemerintah
Kebanyakan orang membakar 30-40 kalori per 1.000 langkah, artinya kalori yang terbakar 300 hingga 400 ketika berjalan 10.000 langkah. Namun, ini hanya perkiraan.
"Tingkat pembakaran kalori bisa sangat bervariasi," sambung Thomas.
Thomas menjelaskan hal yang memengaruhi pembakaran kalori adalah berat badan, panjang langkah, dan tingkat kebugaran, kecepatan, serta kemiringan area tempat berjalan.
Untuk menurunkan berat badan, Thomas menjelaskan bahwa perlu lebih banyak kalori yang dibakar daripada yang dimakan.
"Orang yang ingin menurunkan atau mempertahankan berat badan harus berolahraga minimal 150 hingga 200 menit per minggu, dan berjalan 10.000 langkah per hari dapat membantu mencapai tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: Cara Daftar Internet Banking BRI, Ikuti Langkah-Langkah Ini
Namun, berat badan lebih mungkin turun jika orang tersebut juga fokus pada makan makanan sehat.
"Penurunan berat badan melalui olahraga menjadi jauh lebih efektif bila dikombinasikan dengan strategi diet yang diawasi," tandasnya.