Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang malakukan uji klinis untuk mengevaluasi delapan vaksin semprot hidung Covid-19.
Upaya paling maju sejauh ini dilakukan oleh Universitas Xiamen China, Universitas Hong Kong dan Farmasi Biologi Beijing Wantai yang telah menyelesaikan uji coba fase-2.
"Ketika virus menginfeksi seseorang, biasanya masuk melalui hidung," kata peneliti Nathalie Mielcarek seperti yang dikutip dari Medical Xpress.
"Idenya adalah untuk menutup pintu [masuknya virus]," imbuhnya.
Melansir dari Medical Xpress, sebuah artikel yang diterbitkan di Scientific American pada bulan Maret mendesak pengembangan vaksin semprot hidung karena mereka memiliki efek langsung pada virus di lendir orang yang terinfeksi.

Pada hidung, vaksin semprot memicu produksi antibodi yang dikenal sebagai imunoglobulin A, yang dapat memblokir infeksi.
"Tanggapan luar biasa ini, yang disebut kekebalan sterilisasi, mengurangi kemungkinan orang menularkan virus," catat studi tersebut.
Vaksin yang tersedia saat ini menawarkan perlindungan yang kuat terhadap bentuk Covid-19 yang parah tetapi kurang dapat diandalkan dalam mencegah penyebaran virus.
"Merangsang kekebalan langsung di hidung menurunkan risiko menginfeksi orang lain", kata Mielcarek.
Baca Juga: Penambahan 233 Kasus Covid-19, 6 Wilayah di Kaltim Tak Ada Kasus Meninggal
"Dari sana [hidung] Anda memiliki lebih sedikit virus yang menginfeksi paru-paru dan lebih sedikit kasus parah karena viral load lebih rendah," tambahnya.