Suara.com - Selain virus corona varian delta, kini juga ada varian C.1.2 yang menjadi sorotan. Varian C.1.2 pertama kali terdeteksi pada bulan Mei, meski varian Delta masih merupakan paling dominan yang menyebar di banyak negara.
Pertanyaannya kemudian, apakah varian C.1.2 sudah ada di Indonesia? Hingga saat ini, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman memastikan mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bernama C.1.2 belum terdeteksi masuk di wilayah Indonesia.
"Varian C.1.2 belum masuk di Indonesia dan sementara ini tidak perlu dikhawatirkan," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio dikutip dari ANTARA.
Pernyataan itu, kata Amin, berdasarkan pemeriksaan sekuensing yang dilakukan Eijkman bersama sejumlah laboratorium lainnya di bawah Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Antisipasi Penularan Covid-19 di Malioboro, Satpol PP Gelar Pemeriksaan Acak ke Pengunjung
Terkait apakah varian C.1.2 lebih berbahaya dan menular, Amin mengatkan perlu penelitian lebih dalam.
Hal yang sama dikemukakan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi. "Sampai saat ini tidak kurang dari 6.253 hasil sekuensing telah kami laporkan. Dari total tersebut 2.252 adalah varian delta yang ditemukan di 33 provinsi di Indonesia," katanya.
Dilansir berdasarkan laporan mingguan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Puslitbangkes) Kemenkes RI periode 28 Agustus hingga 3 September 2021 diinformasikan bahwa terdapat publikasi dari peneliti di Afrika Selatan terkait munculnya varian C.1.2.
Menurut laporan tersebut, varian C.1.2 merupakan turunan dari varian C.1 pada Mei 2021 di Afrika Selatan. Berdasarkan pengamatan peneliti tersebut, varian ini memiliki susunan mutasi yang merupakan gabungan dari beberapa mutasi yang terdapat pada varian alfa, beta, gamma, delta dan lambda serta mutasi baru (C136F, Y449H and N679K).
Selain C.1.2, kata Nadia, Kemenkes juga berupaya melakukan pelacakan varian lainnya, seperti lamda dan mu maupun varian lokal di Indonesia.
Baca Juga: Usai Vaksin Covid-19, Ini Cara Bedakan Gejala Infeksi Virus Corona dan Alergi
Pemerintah mengantisipasi masuknya varian baru virus corona melalui pengawasan lalu lintas orang dari luar negeri pada pintu-pintu masuk ke wilayah Indonesia.
"Kita terus berkonsultasi dengan WHO untuk terus memperbarui informasi terkait varian-varian baru yang berpotensi masuk dan menyebar di Indonesia," katanya.