Zat besi akan disimpan di dalam hati atau dialirkan menuju sumsum tulang belakang. Sedangkan globin digunakan untuk membentuk sel darah merah baru dan metabolisme protein. Sementara itu, senyawa hemin akan diubah menjadi zat warna pada empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin.
Hati juga berfungsi untuk menghasilkan empedu secara terus-menerus. Empedu merupakan cairan berwarna kehijauan dan rasanya pahit. Cairan itu berperan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh serta melindungi tubuh dari bakteri.
Zat-zat yang tidak baik bagi tubuh akan diserap oleh hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Zat ini, dikeluarkan bersama dengan urin atau feses.
Fungsi hati lainnya dalam sistem ekskresi adalah untuk menguraikan gas amonia yang berbahaya dalam tubuh menjadi zat yang lebih aman, yaitu urea. Amonia tersebut dihasilkan dari proses metabolisme asam amino. Urea dari dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
3. Kulit
Fungsi kulit sebagai organ sistem ekskresi adalah untuk mengeluarkan kotoran, racun, dan senyawa mineral berlebih melalui keringat, agar kita terhindar dari zat-zat yang dapat meracuni tubuh. Keringat biasanya keluar saat melakukan aktivitas, seperti berolahraga atau berjemur di bawah sinar matahari.
Kulit terdiri atas dua lapisan utama, yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis.
Lapisan epidermis atau kulit ari merupakan lapisan kulit paling luar dan tersusun dari sel-sel epitel yang mengalami keratinisasi (pendewasaan). Lapisan itu memiliki beberapa lapisan kulit lagi, antara lain stratum korneum yang merupakan lapisan kulit mati dan selalu mengelupas, serta lapisan stratum granulosum yang mengandung pigmen melanin.
Di bawah stratum granulosum terdapat lapisan stratum germinativum yang terus membentuk sel-sel baru ke arah luar menggantikan sel kulit yang terkelupas. Lapisan epidermis tidak memiliki pembuluh darah maupun serabut saraf.
Sedangkan lapisan dermis atau kulit jangat terdapat di bawah lapisan epidermis. Pada lapisan ini terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah, saraf, kelenjar minyak (glandula sebasea), dan kelenjar keringat (glandula sudorifera).
Baca Juga: Mengenal Sistem Golongan Darah dan Kecocokan Donor Darah
Kelenjar keringat memiliki pangkal yang menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf.