Penelitian: Meski Jarang Terjadi, Tumbuh Bersama Kucing Bisa Tingkatkan Risiko Psikosis

Jum'at, 17 September 2021 | 15:25 WIB
Penelitian: Meski Jarang Terjadi, Tumbuh Bersama Kucing Bisa Tingkatkan Risiko Psikosis
Ilustrasi kucing kampung (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paparan toksoplasma, penyakit yang dibawa oleh kucing, dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan psikosis pada orang muda yang sudah berisiko. Hal ini dinyatakan dalam studi dari studi Orygen.

Melansir dari Medical Xpress, para peneliti melakukan penelitian jangka panjang terhadap 96 orang berusia 15 hingga 30 tahun.

Mereka merupakan klien dari klinik Personal Assessment and Crisis Evaluation (PACE) Orygen dan memenuhi kriteria berisiko tinggi.

Mereka menemukan bahwa peserta yang beralih ke psikosis memiliki tingkat antibodi yang jauh lebih tinggi terhadap toksoplasma dibandingkan dengan mereka yang tidak mengembangkan psikosis.

Baca Juga: Penampungan Hewan di Orlando Terbakar, 20 Lebih Kucing Mati Terpanggang

Faktanya, paparan toksoplasma dikaitkan dengan peningkatan 3,6 kali lipat dalam risiko transisi psikosis.

Toksoplasma dibawa oleh kucing dan kebanyakan orang yang tumbuh di sekitar kucing telah terinfeksi olehnya pada tahap tertentu.

Biasanya tidak ada gejala, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, telah dikaitkan antara paparan toksoplasma dan berbagai kondisi, termasuk psikosis.

Ilustrasi Kucing/TeamK/Pixabay
Ilustrasi Kucing/TeamK/Pixabay


Peneliti utama Profesor Paul Amminger dari Orygen mengatakan penelitian ini menyelidiki kriteria yang dapat mengidentifikasi orang-orang yang berisiko terkena psikosis.

Ini di atas kriteria yang sudah terbukti termasuk faktor risiko klinis dan biologis.

Baca Juga: Gemas! Kucing Ikut Apel Pagi Sambil Goleran Jadi Pusat Perhatian Bapak-Bapak Polisi

"Kami menemukan bahwa paparan toksoplasma dapat berkontribusi pada gejala psikotik positif dan meningkatkan risiko transisi ke psikosis pada individu yang sangat berisiko," kata Profesor Amminger.

"Jika temuan kami dapat direplikasi dalam sampel yang lebih besar, serostatus untuk toksoplasma dapat digunakan sebagai penanda biologis dalam kalkulator risiko yang memperkirakan risiko individu transisi psikosis pada orang muda yang memenuhi kriteria berisiko tinggi," imbuhnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI