Suara.com - Sebuah penelitian terhadap lebih dari 1,4 juta orang Denmark telah mengungkapkan hubungan antara tingkat paparan polusi dan keinginan melukai diri sendiri. Penelitian ini dilakukan oleh akademisi di The University of Manchester dan Aarhus University di Denmark dan hasilnya telah diterbitkan.
Melansir dari Medical Xpress, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Preventive Medicine ini menyelidiki paparan residensial jangka panjang terhadap materi partikulat (PM2.5) dengan diameter aerodinamis kurang dari 2,5µm dan nitrogen dioksida (NO2) selama masa kanak-kanak. Paparan ini kemudian dikaitkan dengan risiko melukai diri sendiri di kemudian hari.
Tim dapat melacak tempat tinggal setiap orang dari kelahiran mereka hingga ulang tahun kesepuluh, serta lamanya waktu mereka tinggal di setiap alamat. Mereka menilai risiko melukai diri sendiri dari ulang tahun kesepuluh hingga usia maksimum 37 tahun.
Polusi udara luar ruangan terdiri dari campuran kompleks gas, partikel, dan senyawa anorganik dan organik. PM2.5 dan NO2 adalah salah satu polutan dengan dampak merugikan yang paling kuat terhadap kesehatan fisik.
Baca Juga: 4 Jenis Ketakutan yang Umum Dialami saat Menginjak Usia 20, Siapkan Mental!
Polutan ini berasal dari gas yang dipancarkan dari berbagai sumber termasuk knalpot mobil, pembangkit listrik, pengiriman dan pemanas rumah tangga.
"Ini adalah studi longitudinal berbasis populasi pertama yang mengungkapkan bahwa paparan jangka panjang terhadap dua polutan umum PM2.5 dan NO2 selama masa kanak-kanak, dikaitkan dengan meningkatkan risiko melukai diri sendiri," kata penulis utama Dr. Pearl Mok, Research Fellow di The University of Manchester.
"Temuan kami menambah basis bukti yang berkembang yang menunjukkan bahwa tingkat paparan polusi udara yang lebih tinggi terkait dengan hasil kesehatan mental yang buruk," imbuhnya.
Untuk setiap peningkatan 5 g/m3 dalam paparan PM2.5 rata-rata per hari selama masa kanak-kanak, mereka menemukan risiko melukai diri sendiri meningkat sebesar 42 persen.
Demikian pula, paparan 25 g/m3 ke atas NO2 rata-rata per hari sejak lahir hingga ulang tahun ke-10 dikaitkan dengan risiko 50 persen lebih tinggi untuk melukai diri sendiri.
Baca Juga: Hati-hati, Terlalu Lama Menganggur Berdampak Pada Kondisi Ini
"Anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan tingkat polusi udara yang lebih tinggi telah dilaporkan memiliki peningkatan risiko mengembangkan berbagai gangguan kejiwaan termasuk skizofrenia, depresi, dan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD)," ujar Profesor Roger Webb dari The University of Manchester yang merupakan salah satu penulis studi tersebut.