Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak RI I Gusti Ayu Bintang Puspayoga mengatakan upaya pengentasan stunting di Indonesia terus dilakukan oleh pemerintah.
Saat ini, ia menyebut permasalahan stunting alias anak lahir kerdil masih menjadi isu nasional yang dapat mengancam pemenuhan hak dasar bagi anak.
Karena itu, pengentasn stunting dimulai dari bagaimana stunting pada anak harus dapat dicegah apabila negara ingin memiliki sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.
Melalui pencegahan itu, negara dapat membantu memenuhi hak-hak anak untuk dapat terbebas dari stunting serta mampu hidup dengan sehat.
Baca Juga: Edukasi Kesehatan Reproduksi Penting untuk Cegah Perkawinan Anak
“Setiap anak berhak untuk mendapatkan standar kesehatan dan perawatan medis terbaik. Kemudian air bersih, makanan bergizi dan lingkungan tinggal yang bersih dan aman. Dengan begitu, kesehatan fisik anak dan jaminan tumbuh kembang anak yang berkualitas serta terbebas dari stunting adalah hak dasar anak yang juga merupakan hak asasi manusia,” kata Bintang, melansir ANTARA.
Untuk dapat mengatasi permasalahan stunting pada anak, pihaknya telah menciptakan beberapa program yakni puskesmas ramah anak, pusat pembelajaran keluarga, sekolah ramah anak (SRA), pusat kreativitas anak (PKA) serta memperkuat sinergi dengan forum anak.
Ia mengatakan melalui forum anak yang ada di seluruh daerah Indonesia, pihaknya terbantu untuk mengetahui segala macam permasalahan yang terjadi di lapangan, serta dapat memberikan banyak saran pengambilan tindakan selanjutnya.
Bintang mengatakan Kementerian PPPA juga memberikan dukungan dalam pengasuhan anak, karena praktik pengasuhan dinilai memiliki efektivitas yang tinggi untuk mencapai perkembangan tumbuh kembang anak yang optimal.
“Pengasuhan anak yang baik, juga kunci utama untuk mencegah stunting. Praktik pengasuhan yang baik, memiliki efektivitas tinggi atau peranan yang penting dalam mencapai perkembangan tumbuh kembang anak yang optimal,” ucap dia.
Baca Juga: Persoalan Gizi Anak Masih Jadi Tantangan di RI, Peneliti: Butuh Solusi Jangka Panjang