Merasa Lelah Karena Pekerjaan, Benarkah Itu Burnout? Cari Tahu di Sini!

Kamis, 16 September 2021 | 17:46 WIB
Merasa Lelah Karena Pekerjaan, Benarkah Itu Burnout? Cari Tahu di Sini!
ilustrasi buronut karena bekerja (getty image)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bekerja secara terus menerus dapat menyebabkan kejenuhan dan kelelahan pada titik tertentu. Periode yang umumnya dikenal sebagai burnout ini dapat membuat produktivitas seseorang menurun.

Berdasarkan Mayo Clinic, burnout kerja merupakan jenis khusus dari stres terkait pekerjaan, di mana seseorang mengalami kelelahan fisik atau emosional yang juga melibatkan rasa pencapaian berkurang.

Burnout sebenarnya bukan diagnosis medis. Tetapi beberapa ahli berpikir bahwa kondisi lain, seperti depresi, ada di balik kondisi burnout.

Apa pun penyebabnya, burnout karena pekerjaan dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang.

Baca Juga: Burnout, Musuh Utama Produktivitas dan 5 Cara Mengatasinya

Agar dapat mencegah atau mengatasinya, jawablah pertanyaan berikut ini untuk mengetahui apakah Anda mengalami burnout karena pekerjaan atau tidak.

Ilustrasi lelah. [unsplash]
Ilustrasi lelah. [unsplash]
  • Apakah Anda menjadi sensitif di tempat kerja?
  • Apakah Anda merasa terpaksa untuk bekerja dan mengalami kesulitan untuk memulai?
  • Apakah Anda menjadi mudah tersinggung atau tidak sabar dengan rekan kerja atau klien?
  • Apakah Anda kekurangan energi untuk terus produktif?
  • Apakah Anda merasa sulit berkonsentrasi?
  • Apakah Anda kurang puas dengan pencapaian Anda?
  • Apakah Anda merasa kecewa dengan pekerjaan Anda?
  • Apakah Anda menggunakan makanan, obat-obatan atau alkohol agar merasa lebih baik?
  • Apakah kebiasaan tidur Anda berubah?
  • Apakah Anda mengalami sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan, masalah perut atau usus, atau keluhan fisik lainnya?

Apabila jawaban dari pertanyaan itu semua adalah ya, kemungkinan besar Anda sedang mengalami burnout karena pekerjaan.

Apabila tidak dapat diatasi, cobalah mencari bantuan profesional atau penyedia kesehatan mental karena gejala ini juga dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan lain, misalnya depresi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI