Ahli: Harus Diselidiki, Banyak Perempuan Alami Perubahan Menstruasi Usai Vaksinasi

Kamis, 16 September 2021 | 17:31 WIB
Ahli: Harus Diselidiki, Banyak Perempuan Alami Perubahan Menstruasi Usai Vaksinasi
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 (Riau Online)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah divaksinasi Covid-19, beberapa perempuan mengeluhkan masalah menstruasi. Mereka melaporkan bahwa siklus menstruasi mereka berubah setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19. 

Melansir dari Medical Xpress, dalam studi yang terbit pada The BMJ, Dr. Victoria Male, spesialis reproduksi di Imperial College London mengatakan hubungan antara perubahan menstruasi setelah vaksinasi Covid-19 masuk akal terjadi dan harus diselidiki.

Perubahan pada menstruasi atau pendarahan vagina yang tidak terduga muncul sebagai efek samping umum dari vaksinasi Covid-19. Lebih dari 30.000 laporan tersebut telah dibuat untuk skema pengawasan Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) untuk reaksi obat yang merugikan pada 2 September.

Namun, kebanyakan orang mendapati bahwa menstruasi mereka kembali normal pada siklus berikutnya. Yang terpenting, tidak ada bukti bahwa vaksinasi Covid-19 berdampak buruk pada kesuburan.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Tak Halangi Kabupaten Sukabumi Capai Universal Health Coverage

MHRA menyatakan bahwa data pengawasannya tidak mendukung hubungan antara perubahan periode menstruasi dan vaksin Covid-19. Hal ini disebabkan karena jumlah laporan yang rendah terkait dengan jumlah orang yang divaksinasi dan prevalensi gangguan menstruasi secara umum.

Ilustrasi vaksinasi remaja. [Jack Guez/AFP]
Ilustrasi vaksinasi remaja. [Jack Guez/AFP]


"Laporan perubahan menstruasi setelah vaksinasi Covid-19 telah dibuat untuk vaksin bervektor mRNA (Pfizer dan Moderna) dan adenovirus (AstraZeneca), menunjukkan bahwa, jika ada hubungan, kemungkinan besar merupakan hasil dari respons imun terhadap vaksinasi," catat dokter Male.

Memang, siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh respons kekebalan tubuh terhadap virus itu sendiri, dengan satu penelitian menunjukkan gangguan menstruasi pada sekitar seperempat wanita yang terinfeksi SARS-CoV2.

Sementara itu, dia menyarankan dokter mendorong pasien mereka untuk melaporkan setiap perubahan pada periode atau perdarahan vagina yang tidak terduga setelah vaksinasi ke skema MHRA.

"Satu pelajaran penting adalah bahwa efek intervensi medis pada menstruasi tidak boleh haya menjadi renungan dalam penelitian masa depan," simpulnya.

Baca Juga: Update Terkini Sebaran Covid-19 di Jatim, 37 Daerah Zona Kuning, Hanya Kota Blitar Oranye

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI