Mengenal Eksim Neurodermatitis, Sakit Kulit Meradang Akibat Stres

Kamis, 16 September 2021 | 16:05 WIB
Mengenal Eksim Neurodermatitis, Sakit Kulit Meradang Akibat Stres
Ilustrasi penyakit kulit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memperingati Hari Eksim Atopik Sedunia 2021 pada 14 September, masyarakat perlu tahu penyakit peradangan kulit atau eksim bisa disebabkan berbagai macam faktor salah satunya stres.

Eksim adalah sederet kondisi yang menyebabkan kulit meradang, iritasi dan gatal. Eksim banyak jenisnya dari mulai dermatitis atopik hingga neurodermatitis.

Neurodermatitis adalah salah satu jenis eksim yang pemicu utamanya adalah stres. Pada kasus ini biasanya penderita yang mengalami stres berat akan mengalami keluhan gatal kulit yang teramat sangat, dan tidak jarang menganggu tidur di malam hari.

"Rasa gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk," ujar Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK dalam acara bincang media beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Tanda Kulit Alami Eksfoliasi Berlebih: Kering hingga Muncul Jaringan Parut

Eksim, penyakit kulit yang bisa membuat kulit bersisik dan kemerahan. (Shutterstock)
Ilustrasi penyakit kulit. (Shutterstock)

Lantaran, pemicu utamanya stres, itulah kenapa neurodermatitis jarang terjadi pada anak-anak, melainkan kerap menyerang usia dewasa di atas 18 tahun hingga dewasa lanjut usia atau lansia.

"Puncak insiden pada usia antara 30 hingga 50 tahun. Perempuan lebih sering menderita daripada laki-laki," tutur dokter yang berpraktik di Dermatologist Jakarta itu.

Pada umumnya neurodermatitis kerap dimulai dengan bercak pada kulit yang terasa gatal. Saat rasa gatal menyerang, membuat penderita ingin menggosok dan menggaruknya, yang malah membuat rasa gatal menjadi lebih gatal.

Itulah kenapa, siklus neurodermatitis umumnya dimulai dari rasa gatal, memicu hasrat ingin menggosok dan menggaruk, serta kembali gatal.

Adapun cara menanganinya, kata dr. Arini, meskipun hasrat menggaruk sangat kuat, namun penderita harus bisa menahan godaan itu, lantaran hanya memicu siklus itch-scratch atau gatal garuk, yang hanya akan memperburuk sistem pertahanan kulit.

Baca Juga: Eksim di Kulit Wajah, Masih Bisa Pakai Skincare?

"Menggaruk akan memperburuk pertahanan kulit, sehingga meningkatkan respon imun, yang berarti gejala gatal yang memicu penderita untuk menggaruk akan memperburuk pertahanan kulit sehingga meningkatkan respon imun," jelasnya.

Kesimpulannya, gatal yang digaruk hanya akan memperburuk penyakit dan membuat semakin gatal, sehingga penyakit sulit untuk sembuh.

Sehingga dengan kata lain, menahan tidak menggaruk saat gatal menyerang adalah pertolongan pertama eksim jenis neurodermatitis.

Solusinya, selain tahan untuk tidak digaruk maka dianjurkan mandi menggunakan air hangat dengan durasi 5 hingga 10 menit. Disarankan mandi hanya menggunakan cleanser atau pembersih yang lembut dan mengandung pelembab.

"Setelah mandi, kulit dikeringkan dengan cara ditepuk lembut dengan handuk, jangan di gosok dengan handuk. Sebagian. Lalu oleskan pelembab pada seluruh kulit minimal dua kali sehari," pungkas dr. Arini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI