Kasus Covid-19 Melandai, Benarkah Pandemi Segera Usai? Simak Kata Epidemiolog

Kamis, 16 September 2021 | 13:30 WIB
Kasus Covid-19 Melandai, Benarkah Pandemi Segera Usai? Simak Kata Epidemiolog
Ilustrasi pandemi (freepik.com/prostooleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 yang melandai membuat banyak orang berharap pandemi segera usai. Namun ahli epidemiologi memberikan peringatan lain. 

Melansir dari Healthshots, ahli epidemiologi mengatakan bahwa kita harus bersiap menghadapi lebih banyak wabah baru, lebih banyak gelombang penyakit menular, dan semua gangguan medis lainnya. 

"Dengan mudah akan ada lonjakan lain dalam penyakit virus corona di musim gugur dan musim dingin, karena lonjakan yang berkelanjutan menghantam populasi yang rentan di seluruh dunia," ujar Michael Osterholm, direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota di Minneapolis

"Saya melihat lonjakan terus terjadi di seluruh dunia, lemudian akan turun, berpotensi agak drastis. Dan kemudian saya pikir kita dapat dengan mudah melihat lonjakan lain di musim gugur dan musim dingin tahun ini,” imbuhnya. 

Baca Juga: 80 Persen Populasi Portugal Sudah Disuntik Vaksin COVID-19, Tertinggi di Dunia?

Hampir semua ahli sepakat pada titik ini bahwa akhir Covid-19 tidak terlihat dalam waktu dekat, setidaknya tidak untuk enam hingga delapan bulan ke depan. Sebelum pandemi berakhir, setiap orang di dunia akan terinfeksi oleh virus setidaknya satu kali dengan orang yang harus menghadapinya lebih dari satu kali. 

Tantangan utama dalam perlombaan melawan Covid-19 dulunya adalah menemukan vaksin yang efektif melawan penyakit tersebut. Tantangannya kini diperkirakan telah bergeser ke yakni dengan memvaksinasi populasi global, dan memastikan perlindungan tetap ada untuk jangka waktu yang berkelanjutan. 

Ilustrasi pandemic fatigue. (Elements Envato)
Ilustrasi pandemic fatigue. (Elements Envato)


Meskipun tingkat vaksinasi meningkat setiap hari, miliaran orang di seluruh dunia belum divaksinasi, dan akan selalu ada orang yang rentan terhadap virus. 

Bahaya utama lainnya adalah kemungkinan bahwa virus bermutasi menjadi varian yang resistan terhadap vaksin, meskipun itu bukan satu-satunya risiko di depan.

Mengingat skenario seperti itu, para ilmuwan mengatakan bahwa menghilangkan virus corona dalam waktu dekat mungkin hanya mimpi belaka. 

Baca Juga: Cek Vaksinasi di Aceh, Jokowi Sebut Covid-19 Tak Akan Hilang dari Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI