Ahli: Tingkat Autoantibodi Bisa Picu Keparahan Infeksi Virus Corona Covid-19

Kamis, 16 September 2021 | 08:18 WIB
Ahli: Tingkat Autoantibodi Bisa Picu Keparahan Infeksi Virus Corona Covid-19
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak pasien virus corona Covid-19 menderita parah, karena memiliki penyakit komorbid. Tapi, sekarang ini vaksin Covid-19 telah terbukti menjadi perisai yang efektif mencegah pasien mengalami infeksi parah ketika terinfeksi virus corona.

Karena, masalah utama yang membuat pasien virus corona Covid-19 menderita parah hingga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit dalam beberapa bulan adalah antibodi yang kurang.

Sebuah studi menemukan bahwa autoantibodi sebagai protein yang menyerang diri sendiri merupakan bagian dari organ, pertahanan kekebalan atau pensinyalan penting. Kondisi ini pun terjadi pada banyak pasien Covid-19 yang berjuang melawan infeksi parah.

Studi baru menunjukkan bahwa sekitar setengah dari pasien virus corona Covid-19 di rumah sakit mengembangkan protein sistem kekebalan berbahaya yang menyerang jaringan tubuhnya sendiri.

Para peneliti mempelajari sampel darah dari hampir 200 pasien yang dirawat di rumah sakit pada awal pandemi virus corona Covid-19. Para peneliti mengidentifikasi sinyal dalam sampel darah pasien yang serupa dengan pasien autoimun lainnya, termasuk lupus, penyakit tiroid, dan radang sendi.

Ilustrasi Pasien Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Pasien Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Mereka juga menemukan bahwa pasien ini memiliki konsentrasi autoantibodi yang tinggi, antibodi yang secara keliru menyerang jaringan dan organ tubuh seseorang.

Reaksi ini biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak bisa membedakan antara sel asing dan selnya sendiri. Para peneliti mengatakan autoantibodi ini bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut setelah pemulihan.

"Jika Anda terinfeksi parah akibat virus corona Covid-19 hingga menjalani perawatan medis di rumah sakit, Anda mungkin tidak akan langsung segar dan bugas untuk menjalani keseharian setelah pulih," kata Dokter PJ Utz, profesor imunologi di Stanford dikutip dari Express.

Tim peneliti menemukan bahwa lebih dari setengah pasien Covid-19 memiliki setidaknya 1 jenis autoantibodi dalam sampel darah mereka.

Baca Juga: Peneliti: Anak-Anak Berisiko Kecil Alami Kerusakan Paru Akibat Virus Corona Covid-19

"Dalam seminggu setelah masuk rumah sakit, sekitar 20 persen dari pasien tersebut telah mengembangkan autoantibodi baru untuk jaringan mereka sendiri yang tidak ada ketika mereka pertama kali dirawat di rumah sakit," kata Dokter PJ Utz.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI