Suara.com - Baru-baru ini, ayah Taqy Malik, Mansyardin Malik dituding melakukan hubungan seks anal kepada Istri sirinya, Marlina Octoria Kawuwung. Tapi, Mansyardin membantah tuduhan itu dan berani melakukan sumpah pocong.
Ayah Taqy Malik juga menegaskan bahwa hubungan seks anal itu dilarang oleh agama, Sehingga, ia pun paham bahwa hubungan seks anal itu diharamkan oleh Islam.
"Saya katakan dengan tegas itu tidak benar sama sekali. Itu haram, diharamkan agama kok," kata Mansyardin Malik saat ditanya awak media, Selasa (14/9/2021) malam.
Hubungan seks anal merupakan praktik seksual dengan memasukkan penis, jari atau benda asing seperti vibrator ke dalam anus untuk mendapatkan kenikmatan seksual.
Baca Juga: Ini Saran Dokter Reisa Terkait Ramai Virus Corona Varian Mu
Tapi dilansir dari Medical News Today, ada beberapa potensi risiko berbeda dengan hubungan seks vaginal atau oral ketika seseorang melakukan hubungan seks anal.
Misalnya, anus tidak bisa secara alami melumasi dirinya sendiri untuk mengurangi ketidaknyamanan dan masalah terkait gesekan, seperti cedera kulit.
Adapun beberapa risiko kesehatan ketika seseorang melakukan hubungan seks anal, termasuk infeksi bakteri, IMS, wasir yang lebih buruk, terjadinya kehamilan tak terencana dan lainnya.
Tak banyak yang paham bahwa hubungan seks anal juga bisa menyebabkan risiko jangka panjang. Beberapa orang percaya bahwa hubungan seks anal akan membuat rektum meregang dalam jangka panjang.
Kondisi ini bisa menyebabkan inkontinensia tinja. Tapi, sebagian besar ahli medis tidak setuju dengan anggapan tersebut.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona Covid-19 akan Menjadi Covid-22? Ini Kata Ahli!
Sebuah studi tahun 2016 di Jurnal Gastroenterologi Amerika, telah mengamati perilaku seksual 4.170 orang dewasa. Peneliti bertanya kepada para peserta sudah pernah melakukan hubungan seks anal atau tidak dan mereka mengalami inkontinensia tinja atau tidak.
Mereka menemukan bahwa 37,3 persen wanita dan 4,5 persen pria telah melakukan hubungan seks anal. Mereka juga menemukan bahwa tingkat inkontinensia tinja sedikit lebih tinggi di antara pria dan wanita yang melakukan hubungan seks anal, bila dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya.
Namun, pria yang melakukan hubungan seks anal memiliki tingkat inkontinensia tinja yang lebih tinggi daripada wanita. Studi ini mengarahkan para peneliti untuk menyimpulkan adanya hubungan potensial antara inkontinensia tinja dan seks anal.
Tapi, banyak ahli mengkritik penelitian ini karena tidak mengevaluasi faktor lain yang berkontribusi terhadap inkontinensia tinja. Karena itu, sulit bagi dokter dan peneliti untuk mendukung penelitian serta hasilnya sebagai bukti bahwa inkontinensia tinja mungkin merupakan risiko jangka panjang dari hubungan seks anal.