Suara.com - Sadar atau tidak, apa yang Anda lakukan sehari-hari bisa memiliki konsekuensi untuk kesehatan. Dalam hal ini para ahli mengimpun beberapa kebiasaan buruk yang bisa berefek pada kesehatan, namun sering kali diabaikan.
Melansir dari Eat This, berikut lima kebiasaan buruk yang jarang diperhatikan namun bisa picu penyakit kronis, antara lain:
1. Terisolasi Secara Sosial
Terisolasi secara sosial bisa memicu berbagai reaksi tubuh termasuk kesepian. Dalam hal ini, para ahli mengatakan bahwa kesepian menyebabkan respons stres inflamasi di seluruh tubuh yang melemahkan sistem kekebalan, merusak pertahanan Anda terhadap penyakit kronis.
Baca Juga: Orang Katarak Berisiko Alami Demensia, Begini Menurut Temuan Peneliti
Menurut peelitian, peradangan jangka panjang ini dapat menyebabkan perkembangan penyakit kardiovaskular, kanker dan demensia.
2. Pola Tidur Buruk
Tidur membuat berbagai sistem tubuh utama menyegarkan dan mengatur ulang diri mereka sendiri, termasuk jantung, otak, dan sistem kekebalan tubuh. Kurangnya waktu tidur dapat memangkas kesempatan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Semakin banyak penelitian telah menghubungkan kualitas tidur yang buruk dengan berbagai penyakit serius, termasuk kanker, penyakit jantung, dan demensia.
3. Asupan Gula Tinggi
Baca Juga: Dukung Vaksinasi Covid-19, Tenaga Kesehatan di DKI Jakarta Dapat 2.000 Susu Kurma
Mengkonsumsi terlalu banyak gula tambahan adalah salah satu hal terburuk untuk tubuh Anda. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan penambahan berat badan, dan itu melemahkan sistem kekebalan dengan memicu peradangan.
4. Makan Terlalu Banyak Natrium
Terlalu banyak natrium atau garam yang tinggi merupakan faktor risiko utama untuk tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke. Untuk melindungi jantung dan otak Anda, belilah produk dengan natrium sesedikit mungkin.
5. Stres
Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open menemukan bahwa stres berat dapat memangkas tahun hidup Anda (2,8 tahun untuk pria dan 2,3 tahun untuk perempuan).
Stres tampaknya menyebabkan respons peradangan dalam tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan demensia.