Satgas COVID-19 Minta Masyarakat Tak Lengah Meski Kasus COVID-19 Turun

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 15 September 2021 | 08:17 WIB
Satgas COVID-19 Minta Masyarakat Tak Lengah Meski Kasus COVID-19 Turun
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/9/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus COVID-19 mengalami penurunan dalam sepekan terakhir. Meski begitu, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, yang menyebut kunci mempertahankan penurunan kasus COVID-19 secara nasional adalah dengan menjaga protokol kesehatan.

"Lonjakan kasus telah kita lewati dan saat ini tugas besar kita adalah menjaga agar tidak kembali terjadi lonjakan kasus. Masyarakat tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan," ujarnya dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Selasa (14/9/2021).

Ia menambahkan, pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga perlu untuk terus dipatuhi guna menghindari lonjakan kasus.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Ungkap Strategi Indonesia Turunkan Kasus COVID-19 Dalam 8 Minggu

Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi COVID-19 di Bukit Duri, Jakarta, Selasa (20/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi COVID-19 di Bukit Duri, Jakarta, Selasa (20/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Dalam kesempatan itu, Wiku menyampaikan, lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia pada Januari dan Juli 2021 disebabkan karena kurangnya disiplin masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.

"Varian mutasi seperti delta memang terbukti lebih cepat menular. Akan tetapi lonjakan kasus terjadi bukan semata-mata akibat dari varian Delta," katanya.

Ia mengemukakan bahwa sejak varian Delta muncul pada Oktober 2020 di India, negara itu mengalami lonjakan kasus pada bulan April 2021.

Sementara di Indonesia, lanjut dia, varian Delta ditemukan sejak bulan Januari 2021, namun kasusnya melonjak pada bulan Juli 2021.

"Jelas terlihat bahwa lonjakan kasus terjadi bukan semata-mata akibat dari varian delta, tetapi akibat aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang tidak diimbangi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Batam Melandai, Capaian Vaksin Hampir 80 Persen

Wiku mengatakan, terdapat dua pelajaran utama yang harus menjadi catatan dalam rangka mempertahankan penurunan kasus di Indonesia.

Pertama, sungguh-sungguh menjaga protokol kesehatan seiring dengan pembukaan aktivitas sosial ekonomi masyarakat.

Kedua, tetap waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan agar Indonesia tidak mengalami lonjakan ketiga seperti yang terjadi di dunia saat ini.

"Dengan melihat pola lonjakan di Indonesia berselang tiga bulan dari lonjakan di dunia maka kita harus waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan," katanya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI