Suara.com - Indonesia sempat mengalami lonjakan kasus COVID-19 secara signifikan, akibat penyebaran varian Delta yang lebih mudah menular.
Namun lewat strategi pengendalian pandemi yang dilakukan, kasus COVID-19 pun berangsur-angsur turun dalam waktu 8 minggu.
"Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan hingga 88,9 persen dibandingkan puncak kedua pada Juli," ujar Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Selasa (14/9/2021).
Menurut Wiku, penurunan jumlah kasus COVID-19 itu tercapai karena kerja sama pemerintah yang bergerak cepat menyusun kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), serta seluruh lapisan masyarakat yang kooperatif dalam menerapkan kebijakan pemerintah.
![Sejumlah penumpang berada di dalam rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter yang berhenti di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/9/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/13/41180-ppkm-di-jawa-bali-diperpanjang.jpg)
"Langkah-langkah yang diambil adalah begitu kasus meningkat pemerintah langsung menetapkan kebijakan PPKM yang dilanjutkan dengan pembatasan yang lebih ketat atau PPKM level 1-4 yang dilaksanakan pada 26 Juli hingga saat ini," paparnya.
Selain itu, ia menambahkan, pemerintah juga mengatur perjalanan, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dievaluasi setiap pekannya, dan disesuaikan dengan perkembangan kasus dan dinamika yang terjadi di masyarakat.
Wiku juga mengatakan, penurunan kasus COVID-19 nasional juga didukung dari respon cepat dalam peningkatan kesiapan fasilitas kesehatan.
"Itu menjadi modal utama dalam menghadapi lonjakan kasus," ucapnya.
Ia mengemukakan, jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan saat ini telah mencapai 116.939 tempat tidur. Kemudian, terdapat juga lebih dari 20.000 tempat tidur di tempat isolasi terpusat di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Riau Melandai, Begini Pesan Gubernur Syamsuar
Di samping itu, kata dia, pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dengan memanfaatkan dokter internship dan perawat yang belum uji kompetensi dengan supervisi perawat senior turut berkontribusi dalam penurunan kasus COVID-19 nasional.