Vaksinasi Jalan Terus, Ketua Satgas COVID-19 IDI Minta Masyarakat Jangan Lengah

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 14 September 2021 | 20:00 WIB
Vaksinasi Jalan Terus, Ketua Satgas COVID-19 IDI Minta Masyarakat Jangan Lengah
Pemerintah menggelar vaksinasi Covid-19 massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2021). [Suara.com/Fakhri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cakupan vaksinasi COVID-19 yang terus meluas patut diapresiasi. Meski begitu, meningkatnya jumlah masyarakat yang divaksin tidak boleh membaut terlena.

Bahkan menurut Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Dr dr Zubairi Djoerban, tidak ada jaminan kasus COVID-19 bakal melandai meski cakupan vaksinasi tinggi.

Ia mengambil contoh Israel yang memiliki cakupan vaksinasi 70 persen dari penduduknya, namun terdapat lonjakan kasus COVID-19 kembali.

“Vaksinasi tidak cukup mencegah masalah. Ternyata vaksin Moderna yang dipakai, bagus, begitu terserang varian Delta efikasinya turun 76 persen, dan Pfizer 42 persen,” ujar Zubairi dalam dalam webinar Vaccinate Our World bertema Vaksinasi COVID-19 untuk Kita Semua, melansir ANTARA.

Baca Juga: Agar Lockdown Berakhir, Selandia Baru Perluas Cakupan Vaksinasi

Zubairi mengatakan di Indonesia sendiri, angka positifity rate telah menurun dari lebih dari 40 persen, menjadi kurang dari 11 persen. Sementara untuk wilayah DKI Jakarta sudah kurang dari dua persen, yang artinya amat kecil terjadi risiko penularan.

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Vihara Avalokitesvara, Mangga Besar, Jakarta, Minggu (29/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Vihara Avalokitesvara, Mangga Besar, Jakarta, Minggu (29/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

“Khusus Jakarta positify rate 1,7 persen. Dulu sampai 44 persen, sekarang amat sangat rendah. Indonesia juga turun ke 10 persen,” ujar dia.

Meski demikian, angka kematian seminggu terakhir masih terbilang tinggi, yakni di angka 3.028. Zubairi berpesan agar Indonesia jangan sampai terlena dengan capaian vaksinasi.

Sebab menurutnya di Amerika, walaupun capaian vaksinasi dosis lengkap sudah diberikan kepada lebih dari 176 juta orang, nyatanya angka kematian mingguan akibat COVID-19 masih lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

“Walau sudah divaksinasi, tetapi masih bisa meninggal karena vaksin COVID-19 belum melindungi 100 persen, sehingga diperlukan booster ketiga untuk melindungi,” ujar dia.

Baca Juga: Duh, Penelitian dari India Buktikan Antibodi COVID-19 Turun 4 Bulan Usai Vaksinasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI