Suara.com - Dalam menanggulangi pandemi Covid-19, pemerintah masih terus menggalakkan program vaksinasi. Tak hanya dari upaya pemerintah, upaya dari swasta juga turut membantu program vaksinasi lewat Gotong Royong.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengatakan bahwa provinsi yang dipimpinnya baru terima 19 juta vaksin sampai bulan September.
“Kami penduduknya hampir 50 juta, dan penduduknya itu terbesar di Indonesia. Dan sampai bulan September, kita baru dikasih 19 juta vaksin. Padahal untuk target Desember saya butuh 15 juta vaksin per bulan,” ungkapnya dalam acara 83 Tahun Sinar Mas, Indonesia Sehat Ekonomi Bangkit, Selasa (14/9/2021).
“Dan itu contoh tantangan terbesar, karena suplai dari pusat banyak pertimbangan,” lanjut Ridwan Kamil.
Baca Juga: Banyak Sungai di Cimahi Berwarna Hitam, Walhi Jabar Curigai Hal Ini
Ia mengatakan, penanggulangan pandemi Covid-19 yang perlu diselamatkan adalah wilayah Jawa Barat. Maka dari itu, Ridwan Kamil mengaku ini menjadi tantangan di daerah tersebut.
“Karena jumlah manusia yang harus diselamatkan nyawanya, itu yang paling banyak Jawa Barat. Sehingga kalau mau pakai teori tantangan, ya itu terbesarnya di daerah kami,” ungkap Ridwan.
Ridwan Kamil juga mengungkap bahwa penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat tidaklah mudah. Hal itu karena penduduknya rata-rata tidak homogen. Berbeda dengan Jakarta yang homogen dan permasalahannya lebih mudah.
“Jadi relatif masalahnya lebih mudah, apalagi Jakarta fasilitas pemerintah ada di sana. Kalau kita ini heterogen, mulai dari desa, perkampungan, dan puncak gunung,” ungkap Ridwan Kamil.
Dari sisi geografis, lanjut Ridwan Kamil, ia harus membagi tiga penyelesaian. Pertama, bagaimana menangani Covid-19 di tipe kota, kedua bagaimana menangani Covid-19 di tipe kota aglomerasi yang dekat dengan Jakarta, ketiga bagaimana penanganan tipe di kabupaten dan pedesaan.
Baca Juga: Prof Wiku Ungkap 3 Tameng Utama Penanganan Covid-19
“Jadi rumusnya ada tiga, karena penduduknya banyak dan tipe wilayahnya juga berbeda,” pungkasnya.