Studi Lancet menyimpulkan bahwa varian saat ini belum cukup berkembang untuk menghindari respon imun yang diberikan oleh vaksin yang saat ini digunakan.
Para penulis berpendapat bahwa jika mutasi virus baru muncul yang mampu menghindari respons ini, akan lebih baik untuk memberikan booster vaksin yang dimodifikasi secara khusus yang ditujukan untuk varian yang lebih baru, daripada dosis ketiga dari vaksin yang ada.
Mengomentari studi Azra Ghani, Ketua Epidemiologi Penyakit Menular, di Imperial College London, menggambarkannya sebagai "tinjauan yang sangat menyeluruh" dari penelitian saat ini.
Tetapi dia mengatakan bahwa meski pengurangan kemanjuran vaksin terhadap varian seperti Delta mungkin kecil, ketika dipertimbangkan di seluruh populasi, hal itu masih dapat menyebabkan “peningkatan substansial” pada orang yang membutuhkan rawat inap.
“Bahkan di negara-negara paling maju, perbedaan kecil ini dapat memberikan tekanan yang parah pada sistem kesehatan,” katanya dalam sebuah pernyataan kepada Science Media Center, seraya menambahkan tidak ada pendekatan “satu ukuran untuk semua” untuk vaksin penguat.