Suara.com - Pemerintah Inggris membatalkan wacana paspor vaksin bagi masyarakat yang ingin mengunjungi bar dan kelab malam.
Melansir VOA, Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan wacana dibatalkan usai mendapatkan tantangan dari para anggota parlemen konservatif.
Meski begitu, Javid mengatakan tetap ada kemungkinan paspor vaksin diperlukan di masa depan, jika tingkat COVID-19 meningkat secara substansial.
Sementara itu melansir ANTARA, Inggris juga tengah mengkaji wacana memvaksinasi remaja usia 12-15 tahun.
Baca Juga: Layanan Eazy Passport, Cara Mudah dan Aman Bikin Paspor di Tengah Pandemi
Perdana Menteri Boris Johnson pada Selasa akan menetapkan rencana Inggris untuk menangani pandemi selama musim dingin, termasuk keputusan untuk membatalkan paspor vaksin dan langkah-langkah yang diambil untuk mengakhiri pembatasan.
Pemerintah juga mengatakan Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) Inggris diharapkan akan mengumumkan rincian program vaksinasi yang dimulai bulan ini.
Sebelumnya diberitakan, Otoritas kesehatan Inggris membolehkan vaksinasi dosis ketiga bagi penderita imunosupresi.
Dengan langkah itu, Inggris akan mengikuti Amerika Serikat yang Agustus lalu mengizinkan vaksin ketiga Pfizer-BioNTech dan Moderna diberikan untuk penderita sistem imun lemah yang cenderung mempunyai perlindungan yang lebih lemah dari kelompok penerima vaksin dua dosis.
Public Health England pada Rabu (1/9) mengatakan keputusan untuk menawarkan dosis ketiga bagi penderita imunosupresi menyusul data yang menunjukkan bahwa 40 persen penderita penyakit tersebut hanya menghasilkan tingkat antibodi yang rendah dari dua suntikan vaksin.
Baca Juga: Pembuatan Paspor Menurun Akibat Pandemi Covid-19
Ketua Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) Vaksinasi COVID-19, Wei Shen Lim menekankan bahwa vaksin ketiga tersebut bukan dosis penguat sebab akan diberikan sebagai bagian dari jadwal vaksinasi utama dan bertujuan membantu proses awal menghasilkan respons imun.
"Kami ingin orang-orang dengan sistem imun lemah yang parah mempunyai peluang bagus untuk mendapatkan perlindungan terhadap COVID-19 melalui vaksinasi," katanya.