Awas, Kekurangan Vitamin D Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Senin, 13 September 2021 | 21:15 WIB
Awas, Kekurangan Vitamin D Tingkatkan Risiko Kanker Payudara
ilustrasi vitamin (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak faktor gaya hidup yang bisa menyebabkan kanker, salah satunya pola makan yang buruk. Kurangnya asupan vitamin dan mineral bisa menyebabkan kerusakan DNA.

Meskipun sebagian besar vitamin diserap melalui makanan, beberapa vitamin bisa diperoleh dari paparan sinar matahari, yakni vitamin D.

Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin D juga bisa melindungi diri kita dari kanker, karena efeknya pada siklus hidup sel.

Murilo Renato Matos Machado, dari departemen ginekologi dan obstetrik di Botucatu Medical School, Sao Paulo State University, menganalisis data dari 209 wanita pascamenopause dengan kanker payudara yang baru didiagnosis.

Baca Juga: Ahli: Obat Asam Urat Bisa Mengobati dan Menangkal Virus Corona Covid-19

Kemudian, hasil analisis ini dibandingkan dengan wanita sehat berdasarkan usia dan status menopause.

Para peneliti mengukur vitamin D pada semua pasien kanker wanita dan kadar serum minimal 30 ng/mL yang dinilai cukup.

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Sebelumnya, tak ada peserta yang mengonsumsi suplemen vitamin D pada awal penelitian. Para peneliti mengamati tingkat kekurangan vitamin D yang lebih tinggi di antara penderita kanker payudara.

Temuan ini mengungkapkan 55,6 persen pasien kanker payudara mengalami kekurangan vitamin D dibandingkan dengan 49,3 persen kelompok kontrol. Selain itu, 26,2 persen pasien kanker mengalami kekuranhan vitamin D dibandingkan dengan kelompok kontrol yang sehat.

"Konsentrasi vitamin D yang tidak mencukupi atau kurang terdeteksi pada 81,8 persen wanita dengan kanker dan 69,6 persen pada wanita tanpa kanker," kata para peneliti dikutip dari Express.

Baca Juga: Studi Baru Temukan bahwa Penularan Virus Corona di Toilet Umum Justru Rendah

Hasil temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa tingkat kekurangan vitamin D yang tinggi terjadi di antara wanita dengan kanker payudara.

Peneliti mengatakan bentuk aktif vitamin D dan turunannya bisa memberikan efek anti-tumor melalui regulasi negatif pensinyalan faktor pertumbuhan, selain efeknya pada proliferasi, diferensiasi, apoptosis, dan angiogenesis.

Machado juga menambahkan bahwa efek dari metabolit vitamin D aktif pada payudara dimediasi oleh reseptor vitamin D, yang mengontrol ekspresi gen yang mengatur proliferasi sel, diferensiasi dan apoptosis.

"Vitamin D bisa mengurangi risiko kanker dengan menghambat proliferaso sel, menginduksi diferensiasi dan apoptosis, serta menghambat angiogenesis pada payudara normal maupun ganas," jelasnya.

Beberapa penelitian yang tidak terkontrol telah melaporkan tingkat kekurangan vitamin D yang tinggi pada wanita dengan kanker payudara.

Namun, studi ini semakin menambah banyak penelitian yang menunjukkan hubungan terbalik antara kekurangan vitamin D dan kejadian beberapa kanker, termasuk kolorektal payudara, ginjal, paru-paru dan pankreas.

Studi sebelumnya telah menemukan bahwa suplemen vitamin D bisa mengurangi risiko kanker hingga 38 persen.  Sedangkan, kekurangan vitamin D bisa dialami semua orang di seluruh dunia dengan gejala berupa depresi, nyeri tulang dan punggung, serta kelelahan.

Pada tahun 2016, Public Health England merekomendasikan semua orang di Inggris untuk mengonsumsi suplemen vitamin D setiap hari.

Karena, kekurangam vitamin bisa menyebabkan konsekuensi keaehagan serius, termasuk diabetes, penyakit alzheimer dan osteoporosis. Makanan yang secara alami mengandung vitamin D antara lain ikan berlemak, minyak hati ikan dan telur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI