Heboh Petisi Ayam Petelur Kandang Baterai, dan Berita Terpopuler Lainnya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 13 September 2021 | 19:30 WIB
Heboh Petisi Ayam Petelur Kandang Baterai, dan Berita Terpopuler Lainnya
Ilustrasi peternakan ayam. (Antara/Seno)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini ramai petisi yang isinya meminta untuk membebaskan ayam petelur dari kandang baterai. Ternyata kondisi ayam petelur yang berada dalam kandang baterai juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan.

Sementara itu, meski orang umumnya tidur 7-8 jam sehari, ternyata durasi setiap umur berbeda. Lantas berapa yang tepat. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.

1. Lagi Ramai Petisinya, Apa Itu Ayam Petelur Kandang Baterai dan Risikonya bagi Kesehatan

Peternakan ayam di Indonesia harus ada biosecurity. (Panyahatan siregar / Shutterstock.com)
Peternakan ayam di Indonesia harus ada biosecurity. (Panyahatan siregar / Shutterstock.com)

Peternakan ayam kandang baterai tengah jadi sorotan pasca terungkap restoran cepat saji A&W Indonesia membeli telur dari peternakan tersebut. Akibatnyamuncul petisi daring agar restoran asal Amerika Serikat itu berhenti membeli ayam dan telur dari peternakan kandang baterai.

Kandang baterai dianggap sebagai salah satu praktik paling kejam dalam industri peternakan. Sebab dalam metode itu, ayam petelur tidak dapat melakukan banyak perilaku alaminya, seperti berjalan bebas, melebarkan sayap sepenuhnya, mematuk, dan bersarang.

Baca selengkapnya

2. Ahli Epidemiologi Ungkap Bahaya Bila Masyarakat Pilih-pilih Merek Vaksin Covid-19

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Pexels/Gustavo)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Pexels/Gustavo)

Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengungkap bahaya dan risiko bila masyarakat pilih-pilih merek vaksinasi Covid-19.

"Risikonya dapat tertular Covid-19 karena masyarakat menunda vaksinasi," katanya seperti dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Jawaban Kemenkes Soal Keberadaan Virus Marburg di Indonesia dan Berita Terpopuler Lainnya

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI