Dokter: Penyintas Corona yang Idap Long COVID-19 Harus Hati-hati dalam Berkegiatan

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 12 September 2021 | 23:56 WIB
Dokter: Penyintas Corona yang Idap Long COVID-19 Harus Hati-hati dalam Berkegiatan
Ilustrasi Long Covid-19 (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyintas COVID-19 yang mengalami long COVID-19 sangat disarankan berhati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Hal tersebut diungkap oleh dokter spesialis penyakit dalam dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD dalam siaran pers Good Doctor, Minggu (12/9/2021).

"Meskipun gejala Long COVID-19 ini bisa diatasi secara medis, pasien COVID-19 perlu tetap selalu waspada. Apabila mengalami long COVID-19, pasien harus lebih hati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari, namun bukan berarti berhenti sepenuhnya," kata dia seperti dikutip dari ANTARA.

Dokter Jeffri menambahkan, Anda perlu mengatur kegiatan agar tidak terlalu kelelahan, melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan termasuk aktivitas fisik dengan teratur agar otot-otot tetap bekerja.

Baca Juga: Deretan Makanan yang Diklaim Ampuh Atasi Kelelahan Akibat Gejala Sisa COVID-19

Apabila gejala semakin memburuk segera berkonsultasilah dengan dokter demi meminimalisir risiko kembali terpapar virus.

Long COVID-19 sendiri merupakan gejala sisa setelah empat pekan sejak seseorang mulai merasakan gejala COVID-19 sampai dinyatakan negatif. Gejala ini dapat berupa sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, kebanyakan kasus infeksi COVID-19 akan pulih dan kembali sehat dalam jangka waktu beberapa minggu.

Tetapi, beberapa kasus dapat menunjukkan gejala yang berlangsung lebih lama atau bahkan berbulan-bulan setelah dinyatakan negatif, dan kondisi ini disebut sebagai long COVID-19.

Sebanyak 5-20 persen pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu dan diperkirakan 1 setiap 10 pasien COVID-19 dapat mengalaminya hingga lebih dari 12 minggu.

Baca Juga: Studi Terbaru: Vaksinasi Mengurangi Peluang Long Covid-19 hingga Setengahnya

Walaupun pasien tidak menularkan virus pada tahap ini, beberapa dari mereka mengalami komplikasi medis yang mungkin mengakibatkan efek kesehatan yang berkepanjangan.

Selain fisik, long COVID-19 diketahui juga dapat mempengaruhi keadaan psikologis seseorang.

Untuk itu psikolog klinis sekaligus CEO & Founder Personal Growth dan Sahabat Sentra Vaksinasi Serviam, Ratih Ibrahim, M.M. mengingatkan pentingnya memerhatikan kesehatan mental di tengah upaya pulih dari long COVID-19.

"Kesehatan mental perlu diperhatikan apabila seseorang mengalami long COVID-19, apalagi karena mereka akan merasakan frustasi karena gejala penyakit masih dirasakan walaupun mereka sudah dinyatakan sembuh," tutur dia.

Ratih mengatakan, dalam perjalanan untuk sembuh dari long COVID-19, Anda perlu mengerti ini merupakan sebuah proses dan akan ada hari-hari gejala terasa lebih berat dibandingkan hari lainnya.

Dalam kondisi seperti ini, support system dari keluarga dan teman dapat membantu. Selain itu, dengan menciptakan rutinitas yang baik dan tetap aktif, dapat memicu endorfin dan juga meningkatkan mood.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI