Peneliti: Wanita yang Sering Bangun Malam Hari Berisiko Meninggal di Usia Muda

Minggu, 12 September 2021 | 18:05 WIB
Peneliti: Wanita yang Sering Bangun Malam Hari Berisiko Meninggal di Usia Muda
Ilustrasi tidur (pexels.com/Francesca Zama).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian menemukan perempuan yang sering terbangun di malam hari berisiko meninggal di usia muda sebesar 2 kali lipat.

Tapi, mereka bisa mengurangi risikonya dengan menyumbat telinganya agar tidak mendengar suara, mengobati dengkuran atau menurunkan berat badan agar tidak terbangun di malam hari.

Penelitian telah melihat 8.000 pria dan wanita yang sering terbangun tanpa sadar di malam hari. Kebiasaan ini terjadi disebabkan oleh kemampuan tubuh merespons situasi yang berpotensi berbahaya, seperti kebisingan, rasa sakit, perubahan suhu, dan cahaya.

Obstruksi pernapasan, termasuk gejala sleep apnea yang menyebabkan seseorang tidur mendengkur. Kondisi ini juga bisa mendorong seseorang dalam kondisi terjaga secara tidak sadar.

Momen-momen kecil ini mungkin tidak diingat pada esok paginya, tetapi akan membuat seseorang merasa senang setiap hari.

Ilustrasi Tidur (freepik)
Ilustrasi Tidur (freepik)

Penelitian yang dipimpin oleh University of Adelaide, Australia, menemukan bahwa sering terbangun di malam hari terkait dengan tekanan darah tinggi di antara masalah kesehatan lainnya.

Mereka menggunakan data dari tiga studi secara terpisah, di mana peserta memakai monitor tidur selama 1 malam tidur. Masing-masing diberi skor persentase beban gairah, yang menggabungkan seberapa sering mereka terbangun di malam hari, berapa lama mereka terbangun dan dibandingkan dengan lamanya mereka tertidur.

Para peserta Penelitian ini ditindaklanjuti selama beberapa tahun, yang berkisar dari rata-rata 6-11 tahun. Penulis utama studi, profesor Mathias Baumert menemukan bahwa jumlah wanita yang sering terbangun di malam hari lebih sedikit daripada pria.

Tapi dilansir dari laman The Sun, perhatian utama penelitian ini adalah risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, yang merupakan masalah kesehatan terkait jantung atau pembuluh darah, seperti stroke atau serangan jantung.

Baca Juga: Studi Baru Temukan bahwa Penularan Virus Corona di Toilet Umum Justru Rendah

Wanita yang paling sering terbangun di malam hari atau sekitar 6,5 persen dari tidur malam memiliki risiko 60-100 persen atau 2 kali lipat meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskular.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI