Disebut sel pembunuh alami karena sel-sel tersebut bisa langsung bereaksi untuk membunuh sel yang terinfeksi tanpa harus melakukan aktivasi.
Sedangkan peradangan merupakan tanggapan atau respon tubuh terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuh. Peradangan dapat dicirikan dengan adanya pembengkakan, demam, bisul maupun gatal-gatal.
Sistem Pertahanan tubuh spesifik
Pertahanan tubuh spesifik disebut juga pertahanan ketiga tubuh. Sebab baru bekerja jika antigen berhasil masuk ke dalam tubuh dan telah melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal.
Sistem pertahanan tubuh spesifik yaitu limfosit. Limfosit terdiri dari dua macam yaitu limfosit B dan limfosit T.
![Ilustrasi antibodi. [Swiftsciencewriting/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/08/13/11622-antibodi.jpg)
1. Limfosit B
Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang, dan ketika sudah matang atau siap digunakan, akan menyebar ke seluruh tubuh. Limfosit B memiliki reseptor yang bisa ditempeli oleh antigen.
Apabila ada antigen yang menempel di reseptor, hal tersebut akan merangsang limfosit B untuk berubah menjadi sel plasma. Sel plasma inilah yang menghasilkan antibodi.
Tapi, antibodi yang dihasilkan khusus untuk antigen yang merangsang produksi sel tersebut. Sehingga, satu jenis antibodi hanya bisa menyerang satu jenis antigen saja.
2. Limfosit T
Limfosit T terbentuk di sumsum tulang belakang namun pematangannya terjadi di kelenjar timus. Kelenjar timus merupakan bagian dari sistem limfatik yang bertugas untuk memproduksi dan menyimpan sel-sel yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Ketika sudah matang, maka limfosit T juga akan menyebar ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Kenali 4 Jenis Gangguan Sistem Pertahanan Tubuh yang Bisa Sebabkan Sakit