Varian Mu Masuk Kategori VOI dari WHO, Apa Bedanya dengan Kategori VOC?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 12 September 2021 | 07:30 WIB
Varian Mu Masuk Kategori VOI dari WHO, Apa Bedanya dengan Kategori VOC?
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Varian Mu yang dilaporkan muncul di sejumlah negara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) termasuk dalam variant of interest alias VOI. Apa perbedaan antara VOI dengan variant of concern alias VOC?

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, VOI adalah singkatan untuk varian yang diamati, sementara VOC adalah varian yang menjadi perhatian.

Ia mengatakan bahwa varian yang perlu diwaspadai ialah VOC. Karena sudah terbukti mengalami perubahan karakteristik yang lebih merugikan bagi yang terpapar.

Seperti lebih menular, meningkatkan keparahan gejala, menurunkan efektifitas kekebalan tubuh, menurunkan alat diagnostik atau menurunkan efektifitas obat dan terapi.

"Dalam menghadapi VOC, respon yang tepat ialah memperketat kebijakan mobilitas dengan skrining berlapis. Khususnya bagi pelaku perjalanan asal negara dimana varian tersebut ditemukan. Selain itu perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi tertular dengan meningkatkan disiplin prokes dimanapun dan kapanpun kita berada," jelasnya, dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.

Ilustrasi tulisan Covid-19 Varian MU. [Istimewa]
Ilustrasi tulisan Covid-19 Varian MU. [Istimewa]

Mengenai VOC, ada 4 varian yang harus diperhatikan, di antaranya:

  • Varian A (alpha) atau B.1.1.7 bersifat lebih menular dan lebih berpeluang menyebabkan keparahan gejala
  • Varian Beta (B.1.351) bersifat lebih menular
  • Varian Gamma (P.1) meningkatkan risiko kebutuhan perawatan di rumah sakit
  • Varian Delta (B.1.617.2) lebih menular bahkan bagi orang yang telah tervaksin serta meningkatkan risiko kebutuhan perawatan di RS.

Disamping itu, WHO melaporkan ada 5 VOI yang sedang diamati, yakni:

  • Varian Eta (B.1.525),
  • Varian Iota (B.1.526),
  • Varian Kappa (B.1.517.1),
  • Varian Lambda (C.37), dan
  • Varian Mu (B.1621).

Varian-varian ini diprediksi dapat mempengaruhi karakteristik virus dilihat dari perubahan genetiknya maupun perubahan transmisi di komunitas termasuk memunculkan klaster kasus di beberapa negara.

Terkait VOI ini, respon menghadapinya ialah terus memantau perkembangan dari WHO. Terdapat 2 kemungkinan yang dapat terjadi seiring studi lanjutan yaitu berubahnya status VOI menjadi VOC sepeti pada varian delta atau statusnya menjadi tidak aktif di suatu wilayah.

Baca Juga: CDC: Orang yang Tak Divaksin 11 Kali Lebih Mungkin Meninggal akibat Varian Delta

"Untuk itu jangan terlalu panik dan tetap waspada dengan terus meningkatkan Kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI