Cegah Masalah Perbedaan Data, Pemerintah Daerah Wajib Koordinasi dengan Kemenkes

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 11 September 2021 | 16:09 WIB
Cegah Masalah Perbedaan Data, Pemerintah Daerah Wajib Koordinasi dengan Kemenkes
Ilustrasi Covid-19.(Freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah perbedaan data jumlah kasus COVID-19 dan juga korban meninggal antara pemerintah pusat dan daerah menjadi sorotan.

Terkait hal ini, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) mengimbau pemerintah daerah untuk aktif berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

Perlu dilakukan kualitas pencatatan dan pelaporan kasus COVID-19 menjadi objek pemahaman dan perbaikan berkelanjutan, mengingat data adalah aspek krusial dalam mengambil keputusan.

Dan umumnya selama masa migrasi data ini ditemuka perubahan kondisi, misalnya angka kasus aktif yang berubah apakah pasien sudah sembuh atau meninggal.

Baca Juga: Covid-19 Varian Mu Tak Seganas Varian Delta, Ini Penjelasannya

Infografis cek fakta dari Satgas Covid-19. (Dok. Satgas Covid-19)
Infografis cek fakta dari Satgas Covid-19. (Dok. Satgas Covid-19)

"Pemda harus berkoordinasi aktif untuk mensinkronisasi kan segera. Dengan harapan data akan semakin interoperable dan mecegah hal yang sama terjadi di masa mendatang," Wiku menjawab pertanyaan media Keterangan Pers, dilansir laman resmi Satgas COVID-19.

"Saya apresiasi kepada Depok yang telah berupaya mensinkronisasi dan dimohon kepada Pemerintah Daerah lainnya untuk segera mengikuti langkah Depok dan semoga tidak ada lagi laporan data yang berbeda antara pusat-daerah kedepannya," tutur Wiku.

Ia menjelaskan bahwa selama 1 minggu, Depok dapat mensinkronisasi sekitar 17 ribu kasus.

Di samping itu, saat ini pemerintah terus berupaya memperbanyak stok vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.

Dalam mensukseskan program vaksinasi ini diperlukan upaya aktif untuk menjamin stok vaksin mencukupi di setiap kabupaten/kota.

Baca Juga: Pemprov Kepri Dapat Bantuan 100 Ribu Dosis Vaksin dari Singapura

"Diharapkan para walikota dan bupati aktif berkoordinasi dengan gubernur setempat yang menjadi penerima pertama stok vaksin dari pusat," lanjutnya.

Gubernur pun mampu menjadi kepanjangan tangan pimpinan daerah wilayah administratif dibawahnha untuk mengadvikasi kebutuhan dosis vaksin di daerahnya. Karena hal ini akan menjadi input berarti bagi kemenkes termasuk perbaikan mekanisme dan distribusi serta logistik untuk segera ditindak lanjuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI