Studi Baru Temukan bahwa Penularan Virus Corona di Toilet Umum Justru Rendah

Sabtu, 11 September 2021 | 10:40 WIB
Studi Baru Temukan bahwa Penularan Virus Corona di Toilet Umum Justru Rendah
Ilustrasi toilet umum [elements.envato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya risiko penularan virus corona Covid-19 di toilet umum, karena ventilasi yang buruk, toilet terlalu padat dan pembilasan toilet yang membuat partikel kecil virus naik ke Udara.

Tapi, kini studi terbaru oleh Australian National University telah menolak penelitian tersebut. Para peneliti mengatakan tidak ada bukti bahwa penularan virus corona di toilet umum cukup tinggi.

Studi baru yang dipimpin oleh Profesor Sotiris Vardoulakis ini telah membuktikannya dengan menyelidiki dampak penggunaan toilet umum selama 18 bulan terakhir.

Hasilnya, mereka menyimpulkan bahwa tidak ada bukti utuh yang menunjukkan penularan virus corona Covid-19 melalui Udara di toilet umum itu cukup tinggi.

Baca Juga: Virus Nipah Hampir Mirip Virus Corona Covid-19, Kenali Gejalanya

Studi yang diterbitkan dalam Science of Total Environment ini juga memeriksa 38 penelitian dari 13 negara yang diterbitkan dari tahun 2000 hingga 2020 untuk menyelidiki risiko penularan virus corona Covid-19 dan bakteri di toilet umum.

Para peneliti menyelidiki beberapa kemungkinan penularan virus corona Covid-19 di toilet umum, termasuk inhalasi, kontak permukaan dan fekal-oral.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Para peneliti memang menemukan beberapa risiko erosolisasi dari pembilasan toilet dan penggunaan sistem pengeringan tangan di toilet umu. Tapi, risiko penularan virus corona Covid-19 di toilet umum dianggap rendah selama kebersihan tangan dan kamar mandi tetap terjaga.

Sebuah studi terpisah dari Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Florida Atlantik, juga menemukan bahwa aerosol yang relatif lebih besar menimbulkan risiko di area yang berventilasi buruk meskipun mengalami gravitasi yang lebih kuat.

"Virus sering mengalami penguapan yang cepat di lingkungan sekitar dan mengakibatkan penurunan ukuran dan massa. Akhirnya pembentukan inti tetesan bisa memungkinkan mikroba tetap tersuspensi selama beberapa jam,” kata studi tersebut dikutip dari Express.

Baca Juga: Bukan Vaksin, Ini Pencegahan Pertama Agar Terhindar dari Berbagai Varian Virus Corona

Tapi, Profesor Vardoulakis menekankan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan toilet umum berdampak langsung pada penularan virus corona Covid-19. Jadi, semua orang tidak perlu ragu menggunakan toilet umum dan jika perlu tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Kami menyadari bahwa orang-orang khawatir menggunakan toilet umum selama pandemi," kata Profesor Vardoulakis.

Bila Anda tetap mencuci tangan dengan besar, tidak menggunakan ponsel, makan dan minum ketika menggunakan toilet umum. Maka, risiko penularan virus corona di toilet umum mungkin rendah.

Pengujian pengawasan telah digunakan oleh otoritas kesehatan di seluruh Australia sebagai panduan di mana virus dapat ditemukan tanpa penelitian di seluruh dunia.

Penelitian mencatat pasien virus corona Covid-19 dengan atau tanpa gejala yang mengeluarkan virus corona melalui kotorannya justru menjadi sumber penularan potensial.

Sementara, partikel di udara sekarang dianggap sebagai rute penularan virus corona Covid-19. Vardoulakis mengatakan tidak ada bukti bahwa penularan virus corona Covid-19 terjadi di toilet umum.

"Ada beberapa alasan kalau penularan virus corona di toilet umum rendah, karena Anda tidak membutuhkan waktu lama di kamar mandi dan biasanya tidak berinteraksi dengan orang lain," katanya.

Studi sebelumnya juga menemukan bahwa virus corona Covid-19 tidak mungkin menyebar melalui permukaan umum, namun sanitasi tangan secara teratur tetap disarankan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI