Satgas Covid-19: Kasus Aktif dan Kematian Bukan Satu-Satunya Indikator PPKM

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 11 September 2021 | 06:48 WIB
Satgas Covid-19: Kasus Aktif dan Kematian Bukan Satu-Satunya Indikator PPKM
Ilustrasi covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Tim Pakar Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan indikator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM berbasis level daerah tidak hanya dilihat dari aspek laju penularan atau laju kasus aktif dan kematian.

Menurutnya, 'leveling' juga mempertimbangkan dengan aspek kapasitas respon daerah.

Oleh karena itu, perubahan pada salah satu aspek belum tentu mampu secara langsung memberikan perubahan yang signifikan, khususnya pada hasil tingkatan PPKM daerah. Demikian dikatakan Prof. Wiku dalam konferensi pers, Jumat (10/9/2021), dikutip dari Antara.

Terlepas dari itu, Wiku mengatakan, kualitas pencatatan dan pelaporan kasus COVID-19 tetap menjadi objek pengamatan dan perbaikan berkelanjutan, mengingat data adalah aspek krusial dalam mengambil keputusan termasuk upaya akumulasi data sekitar 21 hari ke belakang.

Baca Juga: Kapan PPKM akan Berakhir? Begini Penjelasan Menteri Luhut

"Umumnya, selama masa migrasi data ini ditemukan perubahan kondisi yang perlu ditindaklanjuti, misalnya angka kasus aktif yang berkurang akibat kasus tersebut sudah sembuh atau meninggal," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, Kementerian Kesehatan maupun pemerintah daerah harus berkoordinasi aktif untuk menyinkronkan datanya segera dengan harapan data bisa semakin dapat diimplementasikan/dioperasikan (interoperable).

Ia berharap tidak ada lagi laporan data yang terlambat dari daerah ke pusat sehingga pengambilan kebijakan bisa cepat dan tepat.

"Tidak ada lagi perbedaan data yang berbeda antara pusat dan daerah ke depannya," kata Wiku.

Baca Juga: Buka 20 Tempat Wisata, Sandiaga Uno: Jangan Suudzon

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI