Suara.com - Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih belum mereda, Otoritas Prancis menaikkan status waspada flu burung.
Tindakan itu dilakukan setelah jenis flu burung H5N8 yang sangat menular ditemukan pekan ini pada kawanan bebek, ayam betina, kalkun dan merpati milik sebuah keluarga di wilayah Ardennes. Sebagai antisipasi, semua hewan tersebut dimusnahkan.
"Situasi kesehatan mengenai flu burung yang sangat patogen mengkhawatirkan. Sejak 1 Agustus sebanyak 25 kasus ditemukan di Eropa di kalangan burung liar dan penangkaran," katanya seperti dikutip ANTARA.
Dua kasus H5N8 pekan lalu dilaporkan di Belgia - satu di penjual burung dan satunya di rumah pribadi - serta satu kasus di salah satu rumah di Luksemburg yang dikaitkan dengan penjual di Belgia
Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Seorang Warga China Terinfeksi Flu Burung H5N6
Kasus terbaru yang melibatkan jenis flu burung H5N8 mendorong Prancis untuk menaikkan penilaian risikonya dari "biasa" menjadi "sedang". Peningkatakan status ini akan membuat unggas di sejumlah area dikurung di dalam ruangan, katanya.
Wabah di Prancis tidak akan membahayakan status bebas flu burung yang baru saja kembali diumumkan di negara tersebut setelah gelombang flu burung H5N8 sebelumnya, tambah kementerian.
Wabah flu burung dapat mendesak negara-negara pengimpor, terutama di Asia, memberlakukan pembatasan perdagangan pada produk unggas.
Prancis memusnahkan sekitar 3 juta burung pada musim dingin lalu di kawasan peternakan bebek di barat daya selagi mereka bergulat dengan penyebaran virus dari burung liar ke kawanan unggas.
Wabah besar-besaran itu membuat pemerintah menyetujui langkah-langkah biosekuriti baru dengan sektor unggas.
Baca Juga: China Laporkan Kasus Flu Burung H5N6 pada Manusia, Berisiko Picu Epidemi?
Langkah ini mencakup persyaratan untuk membatasi kawanan selama masa-masa mengkhawatirkan dan komitmen untuk mengurangi kepadatan ternak di barat daya, rumah bagi industri foie gras pate yang terbuat dari hati bebek Prancis.