Suara.com - Masalah nyeri tulang belakang yang dialami bisa menurunkan kualitas hidup. Tidak sedikit yang kesulitan beraktivitas karena nyeri tulang belakang yang tidak tertangani dengan baik.
Mayoritas tindakan medis untuk mengatasi nyeri tulang belakang karena saraf kejepit atau HNP (Herniated Nucleus Pulposus) dilakukan dengan teknologi endoskopi PELD (Percutaneous Endoscopy Lumbar Decompression). Tapi belakangan ada teknologi terbaru Biportal endoscopic spinal surgery (BESS), apa itu?
BESS adalah teknologi terdepan atau terunggul dengan prosedur minimal invasif saat operasi bedah untuk mengatasi keluhan masalah di tulang belakang.
Minimal invasif yang dimaksud, dokter tidak perlu banyak melukai bagian tubuh pasien dengan memasukan berbagai alat ke dalam tubuh. Seperti namanya biportal, yang berarti dua portal (pintu masuk). Satu untuk kamera dan yang satu lagi untuk alat atau probe.

Hasilnya teknologi ini sangat menguntungkan pasien, karena tingkat kesuksesan yang tinggi dan durasi prosedurnya jadi lebih singkat.
"Jadi sederhananya BESS ini adalah bedah invasif minimal, bukan bedah terbuka. Portal pertama untuk ‘melihat’ dan portal kedua memudahkan dokter ‘bekerja’ mengatasi masalah yang ada di tulang belakang. Hal ini menguntungkan dokter dan pasien," tutur dr. Danu Rolian, Sp.BS dokter spesialis bedah saraf dari Klinik Nyeri Dr. Indrajana, saat konferensi pers Jumat (10/9/2021).
dr. Danu yang kerap melakukan prosedur BESS ini, mengatakan teknik BESS ibarat adanya dua 'pintu yang membuat lapangan dokter menjadi lebih luas dan dapat mengakses lokasi tulang belakang lebih leluasa dari berbagai sisi.
"Manfaat pada pasien, proses pemulihannya lebih cepat, dan masalah nyeri pada tulang belakang cepat teratasi," papar dr. Danu.
Selain itu, prosedur BESS juga seumpama metode penyempurna dari metode endoskopi yang hanya mengandalkan kamera dan memasukan alat ke tubuh, untuk dilakukan pembedahan.
Baca Juga: Anak Pertama Sering Ngeluh Sakit Bahu, Zaskia Adya Mecca Ajak Terapi Tulang
"Lewat teknologi ini juga, alat yang digunakan dalam metode endoskopi tetap bisa digunakan dalam prosedur dan sangat membantu, sehingga menyempurnakan metode endoskopi," imbuh dr. Danu.