Pandemi Bikin Risiko Ibu Alami Depresi Meningkat, Ini Sebabnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 10 September 2021 | 12:01 WIB
Pandemi Bikin Risiko Ibu Alami Depresi Meningkat, Ini Sebabnya
Ibu Stres Saat WFH. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Ini khawatir kalau angka anak kurus meningkat, maka kemudian akan menjadi stunting. Ingat bahwa kita punya baduta sebanyak 23 juta, sehingga ini dua juta mengalami kondisi kurus, kemudian kalau berlanjut tiga bulan, enam bulan akan menjadi stunting,” kata Hasto.

Guru Besar Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB Euis Sunarti mengatakan mengatakan pandemi COVID-19 sangat berdampak pada food insecurity (kerawanan pangan) keluarga.

“Relatif tingginya food insecurity, kerawanan pangan tentunya akan berdampak pada status gizi keluarga khususnya balita. Tentunya program untuk menurunkan stunting, menjadi tantangan tersendiri pada saat COVID-19,” kata Euis.

Ia mengatakan bila melihat kondisi strategi pangan yang dimiliki keluarga pada masa pandemi, dapat memungkinkan angka wasting ataupun stunting mengalami peningkatan.

Berdasarkan data penelitian yang Euis miliki, sebanyak 47,3 persen keluarga menghemat pengeluaran untuk membeli bahan pangan. Penghematan tersebut menyebabkan sebanyak 73,1 persen keluarga beralih membeli bahan pangan yang memiliki harga lebih murah.

Sebanyak 47,3 persen keluarga mengurangi jenis-jenis lauk yang dikonsumsi serta satu dari lima keluarga atau sebesar 21,5 persen telah mengurangi porsi makan dalam keluarga.

Euis mengatakan masalah pendapatan pada keluarga dapat memberikan dampak pada kesehatan. Masalah tersebut dapat semakin memburuk apabila kepala keluarga yang sedang mencari sumber nafkah, belum tentu menemukan pekerjaan ataupun bantuan sosial.

“Masalah-masalah dalam keluarga juga cukup besar karena jika pendapatan menurun maka kesehatan keluarga juga menurun. Sehingga ketika mencari sumber nafkah tetapi kemudian saat mencari pun belum tentu dapat, mencari dukungan sosial yang dilakukan juga lebih sedikit dari yang mencari sumber pendapatan,” kata dia. [ANTARA]

Baca Juga: Kaum Ibu di Sleman Inginkan PTM, Ajeng: Sekolah Daring Rawan Obesitas Hingga Mata Minus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI