Suara.com - Sebuah studi menemukan bahwa pasien Covid-19 cenderung mengalami kerusakan ginjal yang berkepanjangan dan penyakit ginjal stadium akhir (ESKD). Penelitian tersebut telah diterbitkan pada Journal of American Society of Nephrology.
Melansir dari India Express, menurut penelitian Covid-19 dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala jangka panjang atau Long Covid yang juga berpengaruh pada ginjal. Sayangnya, masalah ginjal tak mudah terdeteksi karena gejalana yang halus.
Oleh karena itu, mewaspadai setiap perubahan kecil terkait ginjal Anda bisa sangat berpengaruh.
Dokter Abhishek Subhash, konsultan penyakit dalam di RS Bhatia menyatakan bahwa tingginya kadar protein dalam urin, dan kerja darah yang tidak normal adalah tanda-tanda yang harus diwaspadai.
Baca Juga: Indonesia Tengah Siapkan Langkah Hidup Berdampingan dengan Virus Corona
"Virus itu sendiri menginfeksi sel-sel ginjal. Sel-sel ginjal memiliki reseptor yang memungkinkan virus corona baru untuk menempel padanya, menyerang, dan membuat salinan dirinya sendiri yang berpotensi merusak jaringan tersebut," kata dokter Subhash.
"Reseptor serupa ditemukan di sel paru-paru dan jantung, di mana virus corona baru terbukti menyebabkan cedera,” imbuhnya.
Para ahli menunjukkan perlunya intervensi dini. Semua pasien harus secara teratur menindaklanjuti dengan dokter mereka dan melakukan tes kreatinin rutin untuk menentukan fungsi ginjal yang tepat.
"Inilah sebabnya, selalu waspadai tanda-tanda seperti tidak cukup buang air kecil, pembengkakan di pergelangan kaki, di kaki, dan sekitar mata," kata Dr Abhishek Subhash.
"Waspadai juga kelelahan, sesak napas, perasaan bingung, mual, kejang atau koma, tekanan atau nyeri dada," imbuhnya.
Baca Juga: Bupati Madina Geram, Ibu Mertua Ditulis Meninggal Dunia Akibat Covid-19