Studi: Covid-19 Tak Terlalu Pengaruhi Paru-Paru Anak Muda yang Terinfeksi

Rabu, 08 September 2021 | 14:26 WIB
Studi: Covid-19 Tak Terlalu Pengaruhi Paru-Paru Anak Muda yang Terinfeksi
Ilustrasi Covid-19. (Andrea Piacquadio/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi baru menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 pada anak muda kemungkinan tak terlalu pengaruhi paru-paru mereka. Hal ini dinyatakan dalam penelitian Institut Karolinska, Stockholm, Swedia.

Melansir dari Healthshots, Dr Ida Mogensen, seorang rekan pasca-doktoral di Institut Karolinska, Stockholm menemukan bahwa fungsi paru-paru pada anak-anak dan remaja tidak terganggu setelah infeksi Covid-19. Kecuali pada mereka yang mengalami infeksi parah.

"Pandemi Covid-19 telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah dan bagaimana paru-paru terpengaruh setelah sembuh dari infeksi virus corona, terutama pada orang muda," ujar Dr Mogensen.

Dokter Mogensen dan rekan-rekannya mengumpulkan informasi dari 661 orang muda dengan usia rata-rata 22 tahun. Sebagian dari mereka lahir antara  tahun 1994 dan 1996 di Stockholm.

Baca Juga: Wali Kota Malang Dukung Polisi Menyelidiki Dugaan Pungli Insentif Penggali Kubur Covid-19

Pemeriksaan klinis pra-pandemi terbaru dilakukan antara 2016 hingga 2019. Pemeriksaan pada tindak lanjut Covid-19 berlangsung antara Oktober 2020 hingga Mei 2021. 

Data yang dikumpulkan meliputi pengukuran fungsi paru-paru, peradangan, dan sel darah putih yang disebut eosinofil. 

Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]
Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]


Dari 661 peserta, 178 (27 persen) memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2 yang menunjukkan bahwa mereka telah terinfeksi. Para peneliti mengukur FEV1, FVC (kapasitas vital paksa, yang mewakili volume udara di paru-paru yang dapat dihembuskan setelah mengambil napas sedalam mungkin), dan rasio FEV1/FVC, yang merupakan indikator penyempitan saluran udara. 

"Analisis kami menunjukkan fungsi paru-paru yang serupa terlepas dari riwayat Covid-19," kata Dr Mogensen. 

"Ketika kami memasukkan 123 peserta dengan asma dalam analisis, 24 persen yang memiliki Covid-19 cenderung memiliki fungsi paru-paru yang sedikit lebih rendah, tetapi ini tidak signifikan secara statistik," imbuhnya. 

Baca Juga: Ketahui 7 Penyakit yang Disebabkan Mutasi Genetik Pada Tubuh Manusia

Tidak ada perbedaan fungsi paru-paru di antara pasien yang memiliki Covid-19 sehubungan dengan eosinofil, indikator peradangan, respons alergi, atau penggunaan kortikosteroid inhalasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI