5 Fakta Terkini Terkait Pandemi Covid-19 di Seluruh Dunia

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 08 September 2021 | 06:05 WIB
5 Fakta Terkini Terkait Pandemi Covid-19 di Seluruh Dunia
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 masih merajalela, meskipun sejumlah negara telah melaporkan adanya penurunan kasus Covid-19 varian Delta.

Tingkat vaksinasi pun terus meningkat, dengan negara-negara Eropa yang berhasil memvaksinasi lebih dari 60 persen penduduk.

Bagaimana fakta terkini terkait penanganan pandemi Covid-19 di seluruh dunia hari ini, Rabu (7/9/2021)?

Asia-Pasifik

Baca Juga: Gelombang Ketiga Covid-19 di Depan Mata, India Perbanyak Oksigen dan Tempat Tidur

  • Singapura mencatat angka kasus harian tertinggi dalam satu tahun lebih.
  • Kabinet Thailand menyetujui tambahan 17 miliar baht (Rp227,7 triliun) bantuan finansial bagi masyarakat yang terdampak pembatasan COVID-19.
  • Tingkat kasus positif virus corona Indonesia pekan ini turun ke bawah standar acuan WHO 5 persen untuk pertama kali.
  • Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan sejumlah warga dari China dan Makau mulai 15 September diperbolehkan masuk ke kota itu tanpa harus menjalani karantina.

Eropa

  • Komisi Eropa mengumumkan peraturan tentang program obligasi hijau dan berencana menerbitkan obligasi pertama untuk mendukung dana pemulihan COVID-19 pada Oktober.
  • Setelah menghabiskan banyak anggaran untuk pandemi, PM Inggris Boris Johnson berusaha mengatasi sistem perawatan sosial Inggris yang rapuh dengan menaikkan pajak untuk membiayai ongkos perawatan kaum lansia dan penyandang disabilitas.

Amerika

  • Presiden Peru Pedro Castillo mengatakan pemerintahannya telah bersepakat dengan Rusia untuk membangun pabrik yang memproduksi vaksin Sputnik V.
  • Badan regulasi kesehatan Chile menyetujui vaksin buatan Sinovac Biotech China untuk digunakan pada anak-anak di atas enam tahun.

Timur Tengah dan Afrika

  • Konflik, kekeringan, dan pandemi telah membuat 18 juta warga Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan, kata Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Sabit Merah.
  • Pegawai pemerintah Zimbabwe yang tidak mau menjalani vaksinasi COVID-19 harus mengundurkan diri, kata menteri kehakiman.
  • Gubernur Rivers, Nigeria, mengatakan akan menerapkan lagi aturan lockdown jika penduduk mengabaikan protokol pencegahan.

Perkembangan Medis

  • Indonesia telah menyetujui vaksin buatan Johnson & Johnson dan CanSino China untuk penggunaan darurat, kata BPOM.
  • Jepang telah memilih tiga kandidat metode perawatan COVID-19 yang akan menerima subsidi untuk pengujian klinis, kata kementerian kesehatan.
  • Pengembang vaksin COVID-19 harus mengusahakan vaksin mereka yang sudah disetujui tersedia bagi pengujian untuk membantu mempercepat pengembangan lebih banyak vaksin, kata Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi.
  • Penelitian di China menunjukkan orang yang menerima dosis penguat vaksin CanSino setelah disuntik satu atau dua dosis Sinovac memiliki respons antibodi yang lebih kuat ketimbang menggunakan Sinovac sebagai booster. [ANTARA]

Baca Juga: Data Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor di Medsos, Ini Penjelasan Satgas Penanganan Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI