Bukan Vaksin, Ini Pencegahan Pertama Agar Terhindar dari Berbagai Varian Virus Corona

Selasa, 07 September 2021 | 22:17 WIB
Bukan Vaksin, Ini Pencegahan Pertama Agar Terhindar dari Berbagai Varian Virus Corona
Ilustrasi memakai masker. (Pexels/Edmond Dantes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus Corona Covid-19 telah bermutasi dalam banyak varian. Salah satu yang paling banyak diperbincangkan adalah varian delta, yang disebut paling cepat menular.

Meski vaksin Covid-19 telah beredar, termasuk di Indonesia, nyatanya vaksinasi bukan pencegahan pertama terhadap infeksi.

Anggota Komite Penasihat Ahli ITAGI Prof. dr. Soejatmiko, Sp.A., mengatakan bahwa vaksin justru hanya sebagai pelapis pencegahan.

"Yang penting sekarang masyarakat, mulai dari kita, berusaha melindungi diri sendiri dan melindungi keluarga, anak, kakek, nenek yang ada di rumah supaya jangan kemasukan virus ke dalam tubuh, supaya tidak sakit," kata Prof. Soejatmiko dalam webinar Satgas Penanganan Covid-19, Selasa (7/9/2021).

Baca Juga: Peneliti: Vaksinasi Lengkap Bisa Cegah Long Covid-19

Virus Corona hanya bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui lubang hidung, mulut, dan mata. Oleh sebab itu, memakai masker jadi satu hal yang sangat penting.

Prof. Soejatmiko menekankan, selama berada di tempat umum, usahakan jangan terlalu sering atau bahkan sebaiknya jangan pernah menurunkan masker apalagi melepasnya. Sering kali orang melepas masker saat masih di area publik dengan alasan makan.

"Ada satu penelitian di Melbourne, dalam 10 detik saja, kalau masker kita melorot, maka varian Delta akan masuk," ucapnya.

Virus Corona hanya bisa hidup lama dan bermutasi setelah masuk ke dalam tubuh manusia, lanjutnya. Karena virus SARS Cov-2 itu akan selalu mengincar tubuh manusia.

"Kalau virus bermutasi terus, maka dia akan berubah sifat, kadang-kadang dia akan lebih cepat menular dan tidak mempan terhadap vaksin. Jadi vaksin bukan satu-satunya, bukan perlindungan utama. Perlindungan utama adalah virus jangan sampai masuk ke lubang hidung dan mulut," tuturnya.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi untuk Pelajar di Ponorogo, Presiden Jokowi Berharap Ini

Meski demikian, bukan berarti vaksin Covid-19 tidak berguna. Ia menegaskan bahwa vaksin akan berperan melawan virus Corona yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh.

Sehingga, seseorang yang positif Covid-19 bisa terhindar dari sakit parah jika sudah divaksinasi.

"Masker pun hanya melindungi antara 77 persen sampai 79 persen, penelitian di China dan Thailand. Vaksin pun demikian. Jadi walaupun sudah divaksin, perlindungannya antara 65 sampai 95 persen, tergantung banyaknya virus, varian virus," katanya

"Jadi walaupun sudah divaksin, tetap pakai masker, menutupi hidung, mulut, dagu, dan pipi. Sehingga mencegah virus masuk," pungkas Prof. Soejatmiko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI