Belum Direkomendasikan WHO, Kemenkes Akan Kasih Vaksin Booster Masyarakat Umum 2022

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 18:25 WIB
Belum Direkomendasikan WHO, Kemenkes Akan Kasih Vaksin Booster Masyarakat Umum 2022
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Unsplash.com/@3dparadise).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan RI berencana untuk memberikan dosis ketiga vaksin Covid-19 booster untuk mayarakat umum. Rencanaya vaksin booster itu akan diberikan pada 2022.

"Skema ini (vaksin dosis ketiga masyarakat umum) sudah kami buat, sekalipun pemerintah tentu tidak mampu melakukan pembayaran untuk penduduk seperti sekarang ini," kata Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dikutip dari ANTARA.

Vaksin dosis ketiga ini, lanjut Mxi, ditargetkan menyasar  menyasar masyarakat yang sudah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Sementara bagi kelompok usia 11 tahun ke bawah akan diprioritaskan untuk memperoleh vaksin dosis pertama dan kedua.

Penting untuk diingat, hingga saat ini Organisasi Kesehatan Dunia masih belum merekomendasikan vaksin dosis ketiga. 

Baca Juga: Kabar Baik, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia Terus Turun Dekati Rekomendasi WHO

Ilustrasi vaksinasi. [Istimewa]
Ilustrasi vaksinasi. [Istimewa]

"Karena memang WHO sebenarnya belum mengizinkan untuk melakukan booster (vaksin dosis ketiga), bukan tidak boleh secara medis, tapi secara kesetaraan masih banyak masyarakat dunia yang belum divaksin," katanya.

Maxi mengatakan saat ini angka rata-rata vaksinasi di dunia masih di bawah 10 persen untuk dosis pertama dan kedua.

Namun Maxi tidak memungkiri bahwa sejumlah negara dengan cakupan vaksinasi yang tinggi sedang mengalami peningkatan laju kasus Covid-19.

"Semua negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Israel cakupan vaksinasinya sudah tinggi, mereka sudah di atas 50 persen. Bahkan Israel dan Inggris sudah tinggi mendekati 70 persen dari cakupan populasi yang akan divaksin. Memang ini (vaksin) tidak jadi jaminan karena adanya mutasi virus, ada varian baru dan penularan masih terjadi cukup tinggi," katanya.

Kasus harian Covid-19 di Amerika Serikat, kata Maxi, saat ini menembus rata-rata 153 ribu, Inggris berkisar 34 ribu per hari. "Israel karena negara kecil pernah memuncak 8 ribu kasus, sekarang dia rata-rata 8 ribu per hari," katanya.

Baca Juga: Pertama di Dunia, Kuba Suntik Anak Usia 2 Tahun dengan Vaksin Covid-19

Atas pertimbangan situasi itu, kata Maxi, pemerintah di negara tersebut memutuskan pemberian vaksin dosis ketiga. Sedangkan di Indonesia dosis ketiga saat ini baru menyasar tenaga kesehatan.

"Kita di Indonesia ini baru tenaga kesehatan. Kita memprioritaskan tenaga kesehatan untuk melakukan booster karena mereka yang sering terpapar dengan pasien yang ada penularan Covid-19," katanya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI