Ahli Virologi Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Berikutnya Terjadi Januari - Februari 2022

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 16:55 WIB
Ahli Virologi Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Berikutnya Terjadi Januari - Februari 2022
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mengalami tren penurunan. Sejumlah ruang ICU dan pasien di rumah sakit darurat Wisma Atlet juga terus berkurang.

Namun, situasi saat ini bukan berarti membuat terbuai dan lalai akan protokol kesehatan. Ahli Virologi Universitas Udayana, Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika memprediksi lonjakan kasus berikutnya di bulan Januari-Februari 2022.

Kabar baiknya, ia memprediksi bahwa peningkatan kasus itu tidak disertai peningkatan tingkat hunian rumah sakit dan peningkatan jumlah kematian.

Untuk itu, ia menyampaikan agar bisa menekan laju penigkatan kasus Covid-19 terutama di Bali, Kade menyarankan untuk menghindari kerumunan.

Baca Juga: Pengungsi Afghanistan di Medan Desak Penempatan ke Negara Ketiga

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)



"Utamanya harus hindari kerumunan, karena COVID ini suka kerumunan, kalau kerumunan dihindari, Covid-19 dapat ditekan bukan dengan pakai masker. Karena, meski pakai masker masih bisa tertular lewat anggota tubuh yang lain," kata Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika dikutip dari ANTARA. 

Ia mengatakan meskipun kasus terkonfirmasi dan tingkat kematian relatif landai, serta tingkat hunian di rumah sakit mulai longgar, tapi bukan berarti virus tidak ada.

"Virus COVID ini masih ada, dan penyebarannya di sekitar kita semua," ucapnya.

Oleh sebab itu ia menyerukan masyarakat untuk segera  vaksinasi dan menghindari kerumunan.

"Karena pakai masker bisa jadi kemungkinan bisa tertular lewat mata, karena mata tidak tertutup kan dan juga lewat tubuh atau pakaian yang dipakai," katanya.

Sementara, untuk melihat apakah saat ini Bali dalam kategori aman atau tidak, bisa dilihat dari jumlah kasus dan jumlah kematian. Saat ini data menunjukkan penurunan, sehingga bisa disebut kondisi sudah stabil terkendali.

Ia mengatakan yang menjadi penyebab penurunan kasus di Bali agak lama dibandingkan daerah lain, karena masih terjadi banyak kerumunan.

"Tentu, kenapa agak lama penurunan kasusnya dibandingkan daerah lain, karena ada praktik-praktik kerumunan di Bali berhubungan adat dan agama, sehingga menyebabkan kasus kematian agak lama menurun. Semoga kembali stabil, vaksin efektif," katanya.

Baca Juga: Peneliti: Vaksinasi Lengkap Bisa Cegah Long Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI