Masih Dipercaya hingga Kini, Zona Rasa pada Peta Lidah Ternyata Salah Kaprah

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 13:57 WIB
Masih Dipercaya hingga Kini, Zona Rasa pada Peta Lidah Ternyata Salah Kaprah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Biologi molekuler modern sendiri menentang peta lidah. Selama 15 tahun terakhir, para peneliti telah mengidentifikasi ada banyak protein reseptor yang ditemukan pada sel pengecap di mulut yang penting untuk mendeteksi molekul rasa.

Menurut bukti ilmiah pun, kemampuan untuk merasakan manis, asin, asam, dan pahit tidak terbagi ke berbagai bagian lidah. Reseptor yang menangkap rasa ini sebenarnya terdistribusi ke mana-mana.

Sekarang kita tahu bahwa segala sesuatu yang kita anggap manis dapat mengaktifkan reseptor yang sama, sedangkan senyawa pahit mengaktifkan jenis reseptor yang sama sekali berbeda.

Jika peta lidah benar, orang akan mengharapkan reseptor manis terlokalisasi di bagian depan lidah dan reseptor pahit terbatas di bagian belakang. Tapi ini tidak terjadi. Sebaliknya, setiap jenis reseptor ditemukan di semua area rasa di mulut.

Sehingga informasi rasa yang dibawa dari lidah ke otak menunjukkan bahwa kualitas rasa individu tidak terbatas pada satu wilayah lidah. Peneliti menjelaskan ada dua saraf kranial yang bertanggung jawab untuk persepsi rasa di berbagai area lidah, yakni saraf glossopharyngeal di belakang dan cabang chorda tympani dari saraf wajah di depan.

Jika rasa tertentu eksklusif untuk area tertentu, maka kerusakan pada chorda tympani, misalnya, akan menghilangkan kemampuan seseorang untuk merasakan manis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI