Jangan Keseringan Konsumsi Saus Tomat, Ngeri Banget Bahaya Kesehatannya

Selasa, 07 September 2021 | 11:45 WIB
Jangan Keseringan Konsumsi Saus Tomat, Ngeri Banget Bahaya Kesehatannya
Saus tomat. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat menyantap sejumlah makanan, rasanya kurang lengkap tanpa menggunakan saut tomat. Tapi, jika kamu hobi mengonsumsi saus tomat, sebaiknya mulai berpikir ulang.

Ahli Gizi Piya Palan dari Zen Multispeciality Hospital, mengatakan bahwa saus tomat tidak mengandung protein dan serat. Selain itu, saus tomat dikemas dengan gula, garam, rempah-rempah, dan sirup jagung fruktosa.

“Konsumsi makanan yang berlebihan dengan sirup jagung fruktosa, dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, resistensi insulin, trigliserida tinggi, dan penyakit hati berlemak,” ungkapnya lewat Healthshots.

Ia melanjutkan bahwa seorang harus memperhatikan asupan gula dan natrium, membaca daftar bahan dan fakta nutrisi dengan baik sebelum menambahkan saus tomat. Karena ini dapat menyebabkan kondisi klinis, seperti tekanan darah tinggi dan ketidakseimbangan mineral.  Saus tomat juga berkontribusi terhadap tujuh penyakit ini, berikut daftarnya.

Kepadatan nutrisi rendah

Saus tomat yang dilarang di Prancis. (Pixabay.com)
Saus tomat yang dilarang di Prancis. (Pixabay.com)

Makanan dengan padat nutrisi menyediakan mikronutrien pelindung yang mampu membangun kekebalan tubuh. Sisi lain, saus tomat yang memiliki nilai gizi yang rendah, disebut tidak mengandung protein dan serat yang baik untuk kesehatan.

Berisiko penyakit jantung

Walau saus tomat memberi rasa yang enak dan sedap, tapi jika dikonsumsi berlebihan dapat berisiko pada masalah jantung. Hal ini saus tomat mengandung sirup jagung fruktosa dengan trigliserida tinggi.

Obesitas dan resistensi insulin

Baca Juga: Tinggal di Desa dan Belum Menikah Tingkatkan Putus Asa pada Pasien Penyakit Jantung

Lewat kandungan gula yang tinggi serta sirup jagung fruktosa pada saus tomat, disebut dapat menyebabkan risiko masalah kesehatan, salah satunya obesitas dan resistensi insulin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI