Kabar Baik, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia Terus Turun Dekati Rekomendasi WHO

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 10:34 WIB
Kabar Baik, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia Terus Turun Dekati Rekomendasi WHO
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia menunjukkan kabar baik. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan positivity rate mendekati rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni kurang dari 5 persen.

"Positivity rate terus mengalami tren penurunan, sekarang sudah 6,97 persen, mendekati dari rekomendasi WHO," ujar Dante seperti dikutip dari ANTARA.

Pemerintah akan terus meningkatkan pelacakan (tracing) kontak untuk menekan angka positivity rate tersebut.

"Tracing sampai sekarang sudah sampai 7,98 persen. Tracing ini bisa mencapai sekitar 10, yaitu setiap satu kasus positif ditelusuri sampai 10 kontak erat," paparnya.

Ilustrasi test bebas Covid-19 atau Swab Test.
Ilustrasi test bebas Covid-19 atau Swab Test.

Dalam kesempatan itu, Dante juga mengatakan, positivity rate di beberapa daerah sudah mengalami penurunan cukup baik. Meski di beberapa daerah lain masih tinggi.

"Untuk daerah-daerah yang tinggi ini diharapkan untuk melakukan kegiatan tracing yang lebih optimal ketika kasusnya sudah mulai ringan seperti sekarang ini sehingga kita menghindari dari lonjakan kasus berikut yang mungkin lebih berat," tutur Dante.

Baca Juga: Pemerintah Akan Buka 20 Tempat Wisata, Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang Masuk

Lebih lanjut, Dante mengingatkan, bahwa  varian baru virus corona yang perlu tetap harus diwaspadai, yakni varian Mu.

"Semakin banyak kasus ini berkembang dan semakin lama pandemi ini berlangsung maka virus itu akan melakukan modifikasi dan melakukan mutasi," ujarnya.

Ia mengharapkan varian Mu itu abortif seperti juga varian Lambda yang terjadi beberapa waktu lalu di Peru.

"Varian delta baru saja kita alami, sekarang sudah ada varian Mu. Mudah-mudahan ini akan abortif, seperti juga varian Lambda beberapa waktu yang lalu di Peru," ucapnya.

Ia mengatakan COVID-19 varian Mu terjadi di Kolombia, secara laboratorium varian Mu mempunyai resistensi terhadap vaksin.

Baca Juga: Ratusan Pasien Positif Covid-19 Masih Dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran

"Tapi itu dalam konteks laboratorium, tidak dalam konteks epidemiologis. Tetapi penyebarannya tidak sehebat penularan dari varian delta," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI